TEMPO.CO, Jakarta - Brigade al Qassam Hamas merilis rekaman operasi penting yang dilakukan di Rafah pada Minggu, 23 Juni 2024, di mana pasukan anti-personelnya menghantam dan menghancurkan pengangkut personel lapis baja (APC)
Operasi ini menandai momen penting dalam konfrontasi Perlawanan terhadap agresi Israel ke Rafah, karena ini merupakan penggunaan pertama peluru kendali anti-tank (ATGM) di daerah tersebut.
Pejuang al Qassam memantau pasukan pendudukan Israel (IOF) yang diposisikan di perbatasan Palestina-Mesir pada Minggu, sebelum menembakkan rudal dan menghancurkan pengangkut personel lapis baja.
Kronologi Serangan
Rekaman yang dirilis mengungkapkan bahwa para pejuang al Qassam menggunakan apa yang dijuluki Unit Media Militernya sebagai "Panah Merah", yang merupakan varian dari ATGM HJ-8 yang dikembangkan oleh Cina.
- Seperti yang terlihat dalam serangan itu, para pejuang al Qassam telah memantau posisi pasukan lapis baja Israel, termasuk APC Ofek, yang biasanya digunakan untuk tujuan komando dan kontrol.
- APC didasarkan pada versi lama tank tempur utama Merkava dan dilengkapi dengan berbagai peralatan komunikasi, ditempatkan di sebuah jembatan yang menggantikan senapan utama 105 mm dan sistem ofensif lainnya.
- Memanfaatkan versi rudal HJ-8, pesawat tempur al Qassam menembak dan mengarahkan amunisi ke arah kendaraan Ofek, menghasilkan serangan langsung yang kemudian membuat kendaraan itu terbakar. Rudal HJ-8 yang digunakan dalam video tersebut dilaporkan merupakan versi yang lebih ringan, yaitu HJ-8L, dan dirancang untuk transportasi yang lebih mudah, namun tetap memiliki kemampuan menembus lapis baja, seperti yang terlihat dalam rekaman tersebut.
- Pasukan Israel terlihat melarikan diri dari daerah serangan, karena pasukan penyelamat kemudian dikirim ke daerah tersebut untuk mengambil korban dan kendaraan yang hancur. Pejuang Al Qassam kemudian menembakkan roket artileri roket Rajoum 114 mm ke arah pasukan penyelamat.
Medan Gaza dan banyaknya kelompok bangunan membuat penggunaan ATGM tidak menguntungkan bagi faksi-faksi Perlawanan Palestina, yang sangat bergantung pada penggunaan alat peledak improvisasi dan konfrontasi jarak dekat yang menggunakan granat berpeluncur roket yang diproduksi secara lokal dan diimpor.
Namun, ujung selatan Rafah, terutama daerah Tal Zua'rob, memiliki kondisi yang lebih menguntungkan untuk penggunaan ATGM karena daerah tersebut sebagian besar tandus dan tidak memiliki kluster perumahan yang dapat menghalangi pandangan operator.