TEMPO.CO, Jakarta - Gedung Putih dilaporkan mulai waswas kalau Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan menggunakan kesempatan pidatonya di Kongres Amerika Serikat untuk mengkritik Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan acara Pemerintahan Biden merespon Israel dalam perang Gaza.
Jika tidak ada aral melintang, Netanyahu memiliki kesempatan untuk menyampaikan pidato di Kongres Amerika Serikat yang ke-10 pada bulan depan dan sumber di Pemerintah Amerika Serikat pada Sabtu, 22 Juni 2024, mengatakan pada Politico tak ada yang tahu apa yang hendak disampaikan orang nomor satu di Negeri Bintang Daud tersebut. Sebelumnya pada awal pekan ini, Netanyahu mengunggah sebuah rekaman video yang menuduh Washington menahana senjata dan amunisi untuk Israel sampai berbulan-bulan. Netanyahu menyebut hal itu tak terbayangkan.
Dalam sebuah wawancaran yang dipublikasi pada Jumat, 21 Juni 2024, Netanyahu telah membela diri dari kritik publik dengan meneybutnya sebagai hal yang mutlak setelah berbulan-bulan pembicaraan diam-diam yang tidak menyelesaikan masalah. Sumber pejabat senior di Pemerintah Amerika Serikat menduga Netanyahu bisa saja menyampaikan hal yang bisa memperburuk keadaan di depan Kongres nanti.
Presiden Biden belum secara resmi mengundang Netanyahu ke Gedung Putih dalam kunjungan Netanyahu ke Amerika Serikat. Namun sumber mengatakan rapat face-to-face kemungkinan akan berlangsung karena jika kedua para pemimpin itu tak melakukan pembiaraan, itu sama dengan tamparan bagi Netanyahu.
“Kami tidak tahu apa yang Netanyahu akan bicarakan,” kata sumber di Pemerintah Amerika Serikat.
Tim Biden dilaporkan marah dan terkejut pada sikap Netanyahu yang tidak berterima kasih. Amerika Serikat telah menghentikan sementara pengiriman 3.500 bom ke Israel pada awal Mei 2024 di tengah seruan agar seluruh pihak menahan diri dari serangan ke Rafah, yakni kota terpadat di selatan Gaza. Namun mesti masyarakat Amerika Serikat sudah memperingatkan Biden, dia dilaporkan masih mengirimkan sebagian besar senjata dan amunisi.
Laporan Wall Street Journal mewartakan Amerika Serikat masih memproses pengiriman senjata ke Israel pada Mei 2024 senilai USD1 miliar (Rp16 triliun). Itu adalah bulan yang sama saat Biden mengumumkan menghentikan pengiriman bom.
Sumber: RT.com
Pilihan editor: Netanyahu Bubarkan Kabinet Perang Israel, Apa Tugas Utama Kabinet Itu?
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini