4. Mohammad Deif, Pemimpin Sayap Militer Hamas
Pemimpin militer Hamas yang sulit dipahami, Mohammed Deif, salah satu dalang di balik peristiwa yang disebut Israel sebagai peristiwa 9/11, jarang berbicara dan tidak pernah muncul di depan umum, sebuah eksistensi yang penuh kerahasiaan yang membantunya selamat dari tujuh kali percobaan pembunuhan.
Kini ia dicari di luar Gaza, tempat ia memimpin serangan 7 Oktober yang mengejutkan Israel, menewaskan 1.200 orang dan menciptakan krisis bagi pemerintah sayap kanan dengan menyandera lebih dari 250 orang.
Deif selamat dari tujuh percobaan pembunuhan oleh Israel, yang terakhir pada 2021, dalam kariernya yang panjang dan penuh rahasia di kelompok militan tersebut, yang membuatnya cacat dan harus menggunakan kursi roda.
Dalam beberapa bulan sejak 7 Oktober, Deif diyakini telah mengarahkan operasi militer Hamas dari terowongan dan jalan-jalan di Gaza, bersama rekan-rekan seniornya.
5. Islamil Haniyeh, Pemimpin Biro Politik Hamas
Ismail Haniyeh, pemimpin Hamas yang berbasis di Qatar, telah menjadi wajah diplomasi internasional kelompok Palestina yang keras dalam diplomasi internasional ketika perang kembali berkobar di Gaza.
Tiga putra Haniyeh - Hazem, Amir dan Mohammad - terbunuh pada 10 April ketika serangan udara Israel menghantam mobil yang mereka kendarai. Haniyeh juga kehilangan empat cucunya, tiga perempuan dan seorang laki-laki, dalam serangan itu.
Haniyeh membantah pernyataan Israel bahwa putra-putranya adalah pejuang untuk kelompok tersebut. Ia mengatakan "kepentingan rakyat Palestina ditempatkan di atas segalanya" ketika ditanya apakah pembunuhan mereka akan berdampak pada pembicaraan gencatan senjata.
Untuk semua bahasa yang keras di depan umum, para diplomat dan pejabat Arab memandangnya relatif pragmatis dibandingkan dengan suara-suara yang lebih keras di dalam Gaza, tempat sayap militer Hamas merencanakan serangan 7 Oktober.
Israel menganggap seluruh pimpinan Hamas, termasuk Haniyeh, sebagai teroris, dan menuduh dia dan yang lainnya terus "menjalankan roda organisasi teror Hamas."
Namun, seberapa jauh Haniyeh mengetahui tentang serangan 7 Oktober itu sebelumnya masih belum jelas. Rencana tersebut, yang disusun oleh dewan militer Hamas di Gaza, merupakan rahasia yang dijaga ketat sehingga beberapa pejabat Hamas tampak terkejut dengan waktu dan skalanya.
REUTERS
Pilihan Editor: Reaksi Hamas dan Israel atas Surat Penangkapan yang Diajukan Jaksa ICC