TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah media Amerika Serikat melaporkan bahwa Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) kemungkinan akan segera mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap pejabat Israel yang terdiri dari Benjamin Netanyahu, menteri pertahana Yoav Gallant, dan petinggi Angkatan Bersenjata Israel. Narasi tersebut senter membuat perbincangan di masyarakat dunia dan memicu respon segenap pihak.
Amerika Bela Israel, Ancam Balik ICC Jika Surat Penangkapan Dikeluarkan
Atas adanya narasi penagkapan Netanyahu tersebut 12 senator Amerika Serikat dari Partai Republik mengancam akan menjatuhkan sanksi keras terhadap Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan jaksanya, Karim Ahmad Khan, apabila menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.
“Targetkan Israel dan kami akan menargetkan Anda,” tulis 12 anggota parlemen dalam surat tersebut seperti dilansir Anadolu pada Senin.
Pemerintahan Presiden AS Joe Biden menyerukan ICC untuk “mundur”, di tengah peringatan akan surat perintah penangkapan terhadap pejabat senior Israel karena kejahatan perang di Gaza, kata Ketua DPR Mike Johnson kepada wartawan.
Libya, Aljazair dan Rusia Desak ICC Segera Keluarkan Surat Penangkapan dan Bersifat Netral
Pada Selasa, 14 Mei 2024 Ketua Jaksa Mahkamah Pidana Internasional (ICC), Karim Asad Ahmad Khan menuai kritik keras dari anggota Dewan Keamanan PBB, karena tidak mengeluarkan surat perintah penangkapan bagi mereka yang bertanggung jawab atas pembantaian di Jalur Gaza, Anadolu Agency melaporkan . tiga negara akhirnya bersuara lantang atas belum dikeluarkannya surat penangkapan pelaku genosida di Jalur Gaza.
1. Libya-Taher M.El Sonni
Utusan Libya, Taher M. El-Sonni mengkritik pihak ICC yang belum juga mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap pelaku yang bertanggung jawab atas genosida di Gaza. Taher juga menekan pengadilan ICC untuk bertindak tegas terhadap para pelaku.
“Dunia ingin Anda menemukan mereka yang terlibat dalam kuburan massal, kejahatan massal terhadap anak-anak, genosida, pembersihan etnis yang dilakukan dalam 'holocaust' abad ke-21, bencana Gaza,” ujarnya
Dia mengatakan bahwa dunia mengharapkan ICC untuk "berani" dan mengeluarkan surat perintah penangkapan bagi para pejabat Israel yang berulang kali melakukan genosida terhadap warga Palestina.
Selain itu, Taher juga dengan lantang mempertanyakan independensi ICC sebagai lembaga netral.
2. Aljazair-Nacim Gaouaoui
Nacim Gaouaoui, wakil duta besar Aljazair, menyatakan sikap terkait intervensi terhadap pejabat ICC. Ia dengan tegas mengatakan bahwa negaranya menolak tekanan yang diberikan oleh "negara dan kekuatan tertentu" kepada para pejabat ICC.
Gaouaoui juga berharap bahwa ICC mengambil "pendekatan serius" terhadap situasi di Gaza dan Wilayah Palestina yang Diduduki. Selain itu, ia juga mengatakan bahwa ICC harus dapat menunjukkan bahwa ICC bukanlah alat yang digunakan oleh beberapa anggota masyarakat internasional untuk melakukan pengancaman terhadap negara tertentu.
3. Rusia-Vassily Nebenzia
Duta Besar Rusia, Vassily Nebenzia, mempertanyakan sikap ICC yang belum mengambil tindak tegas terhadap apa yang dialami Gaza sejak 2015 silam.
Ia turut mempertanyakan kekosongan peran ICC selaku pengadilan dunia terhadap kasus tersebut apakah berhubungan dengan seruan Kongres AS untuk menjatuhkan sanksi kepada jika ICC menyelidiki individu-individu dari AS dan negara-negara sekutu.
4. Belgia
Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya “mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi” terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) pada Jumat. Diposting di X, dikatakan bahwa ICC “harus dapat bertindak dan menjalankan fungsinya secara independen, tanpa campur tangan”.
Kementerian Luar Negeri Belgia menanggapi pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor kejaksaan di ICC yang mengatakan bahwa ancaman yang dilakukan terhadap pengadilan tersebut melemahkan “independensi dan ketidakberpihakan.”
TIARA JUWITA | SITA PLANASARI | IDA ROSDALINA | NABILA AZZAHRA
Pilihan Editor: Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir