TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez menyebut respon Israel yang tidak proporsional dalam serangan di Gaza merupakan ancaman regional dan global. Dia mengatakan pengakuan negara Palestina adalah kepentingan geopolitik Eropa.
“Komunitas internasional tidak dapat membantu negara Palestina jika mereka tidak mengakui keberadaannya,” katanya kepada anggota parlemen pada hari Rabu, 10 April 2024. Ia menambahkan bahwa langkah tersebut adil dan diminta oleh mayoritas sosial.
Sanchez telah lama mendorong Uni Eropa untuk mengakui Palestina. Pengakuan negara Palestina telah lama ditentang oleh pemerintah Israel dan sekutu utamanya.
Akhir bulan lalu, ia menandatangani pernyataan bersama dengan Irlandia, Malta, dan Slovenia. Keempat negara ini mengumumkan bahwa mereka siap mengakui negara Palestina jika hal itu dapat membantu menghasilkan resolusi atas perang yang telah berlangsung lebih dari enam bulan di Gaza. Serangan Israel ke Gaza telah memakan korban jiwa akibat setidaknya 33.360 orang, menurut pejabat kesehatan Palestina.
PM Spanyol Pedro Sanchez dijadwalkan bertemu dengan beberapa pemimpin lainnya, termasuk pemimpin Norwegia dan Portugal, dalam beberapa hari mendatang untuk membahas masalah ini, kata juru bicara pemerintah Spanyol Pilar Alegria pada Selasa.
Sanchez telah mengangkat isu kenegaraan selama kunjungannya pekan lalu ke Yordania, Arab Saudi dan Qatar. Ia mengindikasikan Spanyol bisa mengakui Palestina sebagai sebuah negara pada akhir Juni.
“Masyarakat internasional, secara keseluruhan, harus mengakui keanggotaan penuh Palestina dalam sistem PBB,” kata Sanchez kepada Al Jazeera dalam sebuah wawancara selama kunjungannya ke Qatar.
“Dan, tentu saja, secara bilateral dalam kasus Spanyol, kami siap mendukung dan mengakui Negara Palestina karena momentum ini harus berbeda dengan momentum yang kita saksikan selama tujuh dekade terakhir.”
Pekan lalu, Otoritas Palestina (PA) secara resmi meminta Dewan Keamanan PBB untuk mempertimbangkan kembali permohonan mereka pada tahun 2011 untuk menjadi anggota penuh badan dunia tersebut.
PA saat ini menjadi negara pengamat non-anggota di PBB, statusnya sama dengan Vatikan. Dewan diperkirakan akan mengambil keputusan pada bulan ini. Amerika Serikat, anggota Dewan Keamanan yang memegang hak veto dan sekutu setia Israel, mengatakan pembentukan negara Palestina merdeka harus dilakukan melalui negosiasi langsung antara para pihak dan bukan di PBB.
Sanchez juga menjadi pendukung vokal untuk gencatan senjata permanen di Gaza, masuknya bantuan kemanusiaan ke wilayah yang terkepung dan pembebasan tawanan yang ditangkap oleh Hamas serta kelompok bersenjata lainnya selama serangan pada 7 Oktober di Israel.
Pada Rabu, Sanchez mengatakan respon yang sangat tidak proporsional Israel terhadap serangan Hamas itu telah membatalkan hukum kemanusiaan yang telah berlaku selama beberapa dekade dan mengancam akan mengganggu stabilitas Timur Tengah dan, sebagai konsekuensinya, seluruh dunia.
Secara terpisah, Menteri Luar Negeri Irlandia Micheal Martin mengatakan pada hari Selasa bahwa negaranya akan mengakui negara Palestina dalam beberapa minggu mendatang.
AL JAZEERA
Pilihan editor: Sekjen PBB Ucapkan Selamat Idulfitri kepada Umat Muslim Dunia