Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jurnalis Al Jazeera Ditangkap Tentara Israel di Gaza, Dipukuli hingga Ditelanjangi

Reporter

image-gnews
Seorang pria memegang jaket antipeluru milik jurnalis Al Jazeera Wael Al-Dahdouh, yang terluka, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 15 Desember 2023. REUTERS/ Bassam Masoud
Seorang pria memegang jaket antipeluru milik jurnalis Al Jazeera Wael Al-Dahdouh, yang terluka, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 15 Desember 2023. REUTERS/ Bassam Masoud
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Israel menangkap koresponden Al Jazeera berbahasa Arab Ismail al-Ghoul selama 12 jam. Ia telah dibebaskan setelah ditangkap dan dipukuli habis-habisan oleh pasukan Israel di Rumah Sakit al-Shifa Kota Gaza.

Al-Ghoul berada di sana pada Senin pagi bersama krunya dan wartawan lainnya untuk meliput serangan keempat tentara Israel ke rumah sakit tersebut. Ribuan warga sipil terjebak di rumah sakit itu termasuk staf medis, pasien, dan keluarga pengungsi.

Saksi mata mengatakan reporter Al Jazeera diseret oleh pasukan Israel. Tentara Israel juga menghancurkan kendaraan penyiaran kru berita di fasilitas medis tersebut. Dia kemudian dibebaskan setelah 12 jam ditahan Israel.

Al-Ghoul mengatakan kepada Al Jazeera setelah pembebasannya bahwa pasukan Israel menghancurkan peralatan media dan menangkap jurnalis yang berkumpul di sebuah ruangan yang digunakan oleh tim media. Dia mengatakan para jurnalis itu ditelanjangi dan dipaksa tengkurap dengan mata ditutup dan tangan mereka diikat.

Tentara Israel akan melepaskan tembakan untuk menakuti mereka jika ada gerakan, kata al-Ghoul. Ia menambahkan, telah mendengar beberapa rekannya juga dibebaskan, namun tidak memiliki cukup informasi mengenai keberadaan mereka.

Rumah Sakit Al-Shifa, yang terbesar di Jalur Gaza, telah menjadi basis bagi para jurnalis untuk melaporkan perang Israel selama lebih dari lima bulan di wilayah kantong Palestina.

Hani Mahmoud dari Al Jazeera, melaporkan dari Rafah, mengatakan al-Ghoul disiksa, dipukuli dan ditahan oleh militer Israel bersama dengan anggota krunya.

Mahmoud, mengutip para saksi, mengatakan banyak warga Palestina yang dipukuli dan dicaci-maki. Beberapa di antaranya ditutup matanya dan tangan mereka diikat ke belakang. Mereka kemudian dimasukkan ke dalam truk militer Israel dan dibawa ke lokasi yang tidak diketahui.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan pasukan Israel meluncurkan rudal dan melepaskan tembakan ke salah satu gedung rumah sakit, membunuh dan melukai warga Palestina. Kekejian lainnya adalah sebagian halaman rumah sakit dibuldoser.

Menurut Mahmoud, pasukan Israel juga telah menangkap lebih dari 80 warga Palestina lainnya, termasuk staf medis perempuan dan jurnalis lainnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Tentara Israel membuat daftar tuduhan bahwa mereka sedang mencari orang-orang di dalam kompleks tersebut tetapi sejauh ini belum memberikan bukti substansial… untuk membenarkan apa yang terjadi di dalam Rumah sakit Al-Shifa,” kata Mahmoud.

Israel telah berulang kali mengatakan Hamas, kelompok bersenjata Palestina yang memerintah Jalur Gaza yang terkepung, telah “berkumpul kembali” di dalam Rumah Sakit Al-Shifa. Israel mengklaim Hamas menggunakan rumah sakit untuk memerintahkan serangan.

Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) dan Institut Pers Internasional (IPI) mengutuk penangkapan al-Ghoul.

“Jurnalis memainkan peran penting dalam perang. Mereka adalah mata dan telinga yang kita perlukan untuk mendokumentasikan apa yang terjadi, dan dengan setiap jurnalis terbunuh, setiap jurnalis ditangkap, kemampuan kita untuk memahami apa yang terjadi di Gaza berkurang secara signifikan,” Jodie Ginsberg, CEO CPJ, mengatakan kepada Al Jazeera.

“Ini adalah konflik terburuk bagi jurnalis yang pernah didokumentasikan oleh Komite Perlindungan Jurnalis, dan situasinya semakin buruk.”

Scott Griffen, wakil direktur IPI, mengatakan organisasi tersebut “sangat khawatir” dengan penangkapan al-Ghoul. Penahanan Al-Ghoul, menunjukkan risiko yang dihadapi semua jurnalis di Gaza setelah Israel membunuh “puluhan” jurnalis selama perang.

Hingga Senin, setidaknya 95 jurnalis dan pekerja media, sebagian besar dari mereka adalah warga Palestina, telah terbunuh sejak perang dimulai pada 7 Oktober, menurut CPJ.

AL JAZEERA 

Pilihan editor: Geger Kaus Kaki Bertuliskan Allah, Bikin Raja Malaysia Murka

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


UNRWA Mencatat 360 Ribu Warga Tinggalkan Rafah

2 jam lalu

Warga Palestina bepergian dengan mobil saat mereka melarikan diri dari Rafah setelah pasukan Israel melancarkan operasi darat dan udara di bagian timur kota Gaza selatan, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 8 Mei 2024. REUTERS/Hatem Khaled
UNRWA Mencatat 360 Ribu Warga Tinggalkan Rafah

Jumlah warga Palestina yang terpaksa meninggalkan Rafah karena serangkaian serangan militer Israel meningkat menjadi 360 ribu orang.


Militer Israel Kepung Gaza dari Utara Hingga Selatan, Kondisi Warga Palestina Semakin Sulit

3 jam lalu

Seorang wanita menangis sambil memegang jenazah seorang anak Palestina yang tewas dalam serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di rumah sakit Abu Yousef al-Najjar di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 6 Mei 2024. Otoritas Palestina mengatakan bahwa lebih dari 15.000 anak terbunuh di Jalur Gaza sejak awal operasi militer Israel pada 7 Oktober 2023. REUTERS/Mohammed Salem
Militer Israel Kepung Gaza dari Utara Hingga Selatan, Kondisi Warga Palestina Semakin Sulit

Pasukan Israel menyerbu jauh ke dalam reruntuhan di tepi utara Gaza , di saat bersamaan tank dan tentara Israel menerobos jalan raya menuju Rafah


Shin Bet Selidiki Kegagalan Keamanannya dalam Serangan 7 Oktober: Seharusnya Bisa Dicegah

5 jam lalu

Kepala Shin Bet, Ronen Bar berbicara pada upacara Hari Peringatan di kantor pusat badan tersebut di Tel Aviv, 13 Mei 2024. Foto: Shin Bet
Shin Bet Selidiki Kegagalan Keamanannya dalam Serangan 7 Oktober: Seharusnya Bisa Dicegah

Kepala Shin Bet Ronan Bar mengakui Shin Bet gagal memberikan payung keamanan kebanggaannya bagi Israel dalam serangan 7 Oktober.


Ketua Partai di Palestina Tewas dalam Serangan Israel di Kota Gaza

6 jam lalu

Salah satu ruangan sekolah Shadia Abu Ghazaleh yang rusak setelah serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Jabalia di Jalur Gaza utara, 15 Desember 2023. REUTERS/Abed Sabah
Ketua Partai di Palestina Tewas dalam Serangan Israel di Kota Gaza

Anggota politbiro Front Demokratik Palestina untuk Pembebasan Palestina (DFLP) dilaporkan tewas dalam serangan udara Israel di Kota Gaza.


Korea Utara Dukung Resolusi PBB untuk Keanggotaan Palestina

6 jam lalu

Para delegasi bereaksi terhadap hasil pemungutan suara selama pemungutan suara Majelis Umum PBB mengenai rancangan resolusi yang mengakui Palestina memenuhi syarat untuk menjadi anggota penuh PBB, di New York City, AS, 10 Mei 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Korea Utara Dukung Resolusi PBB untuk Keanggotaan Palestina

Korea Utara pada Ahad mendukung resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa yang memberikan "hak dan keistimewaan" kepada Palestina


Jelang 76 Tahun Nakba, Palestina Rilis Laporan Kekejaman Israel

6 jam lalu

Seorang wanita menolong seorang bayi yang menangis di sebuah rumah yang rusak di lokasi serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 29 April 2024. Pihak Palestina juga mengatakan bahwa lebih dari 17 ribu anak Palestina kini hidup tanpa orang tua akibat serangan Israel. REUTERS/Hatem Khaled
Jelang 76 Tahun Nakba, Palestina Rilis Laporan Kekejaman Israel

Jelang 76 tahun Nakba, Palestina merilis laporan mengenai kematian, penahanan, dan pembangunan permukiman ilegal yang dilakukakukan Israel


Inilah Daftar 143 Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

7 jam lalu

Gang bendera di markas besar PBB Eropa terlihat selama Dewan Hak Asasi Manusia di Jenewa, Swiss, 11 September 2023. REUTERS/Denis Balibouse
Inilah Daftar 143 Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Ada sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota PBB, termasuk Indonesia. Berikut daftarnya.


Giliaran Mesir yang akan Laporkan Israel ke ICJ atas Tuduhan Genosida

8 jam lalu

Demonstran memegang spanduk yang hanya terlihat sebagian dengan tulisan:
Giliaran Mesir yang akan Laporkan Israel ke ICJ atas Tuduhan Genosida

Mesir mengikuti langkah Afrika Selatan yang akan melaporkan Israel ke ICJ atas tuduhan melakukan genosida di Gaza


Berkali-kali Konflik dengan Israel, Berapa Jumlah Orang Palestina Saat Ini?

8 jam lalu

Orang-orang meninggalkan bagian timur Rafah setelah militer Israel mulai mengevakuasi warga sipil Palestina menjelang ancaman serangan di kota Gaza selatan, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 6 Mei 2024. Israel telah meminta warga Palestina untuk mengosongkan bagian-bagian kota Rafah di Gaza. REUTERS/ Hatem Khaled
Berkali-kali Konflik dengan Israel, Berapa Jumlah Orang Palestina Saat Ini?

Menurut Biro Statistik Palestina, jumlah orang Palestina di wilayah pendudukan dan di luar negeri meningkat sepuluh kali lipat sejak Nakba 1948.


Bertahan selama Perang Gaza, Yahya Sinwar Menjadi Simbol Kegagalan Israel

12 jam lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan memegang foto pemimpin kelompok Islam Palestina Hamas di Gaza Yahya Sinwar, saat ia berbicara kepada para delegasi di Majelis Umum PBB sebelum memberikan suara pada rancangan resolusi yang akan mengakui Palestina memenuhi syarat untuk menjadi anggota penuh. Anggota PBB, di New York City, AS 10 Mei 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Bertahan selama Perang Gaza, Yahya Sinwar Menjadi Simbol Kegagalan Israel

Menurut lawan dan musuhnya, Yahya Sinwar telah muncul tidak hanya sebagai pemimpin yang berkemauan keras, namun juga sebagai negosiator yang cerdik.