Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengomentari keputusan Amerika Serikat yang menjatuhkan veto pada resolusi Dewan Keamanan PBB untuk gencatan senjata di Gaza. Bagi Zakharova, sikap Amerika Serikat itu sama dengan memperlihatkan ketidak pedulian terhadap kehidupan manusia.
“Amerika Serikat menutup seruan untuk gencatan senjata. Itu lah kenyataannya.Itulah perilaku mereka pada orang-orang, bukan orang terhadap nasionalitas tertentu, namun pada orang-orang secara umum,” kata Zakharova, Rabu, 21 Februari 2024, dalam sebuah wawancara dengan Sputnik Radio.
Sebelumnya pada Selasa, 20 Februari 2024, Washington menutup upaya keempat yang dilakukan Dewan Keamanan PBB untuk menghentikan pertempuran di Gaza. Aljazair menyorongkan draft resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan segera dilakukan gencatan senjata kemanusiaan. Draft resolusi Aljazair itu mendapat dukungan 13 negara anggota tetap Dewan Keamana PBB, termasuk Rusia dan Cina. Sedangkan Inggris memilih abstain. Amerika Serikat menjadi satu-satunya negara yang memilih suara, tidak.
“Solusi untuk konflik Israel – Palestina tidak ada,” kata Zakharova, tanpa menjelaskan lebih detail. Dia hanya mengatakan Amerika Serikat terus-menerus menghalangi gencatan senjata, padahal situasi di Gaza terus memburuk.
Zakharova juga mengomentari keputusan Washington pada awal Februari 2024 yang menjatuhkan sanksi pada sejumlah warga Israel di wilayah pendudukan, yang dituduh telah melakukan kekerasan provokasi di Tepi Barat.
“Fikirkan soal itu. Apakah pendudukan ini tiba-tiba muncul? Mereka itu bagian dari sistem Pemerintah Israel, yang didukung oleh Amerika Serikat, yang merupakan penjamin kehidupan orang-orang di tanah-tanah tersebut,” kata Zakharova.
Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB Linda Thomas-Greenfield pada Sabtu, 17 Januari 2024, sudah memberikan sinyalemen kalau Amerika Serikat akan mejatuhkan veto pada draft resolusi Dewan Keamanan PBB soal gencatan senjata di Gaza. Alasannya, resolusi itu dikhawatirkan akan merusak perundingan yang sedang berjalan antara Amerika Serikat, Mesir, Israel dan Qatar yang sedang menjadi mediator dalam perang Gaza dan membebaskan para sandera yang ditahan Hamas di Jalur Gaza.
“Menuntut dengan segera gencatan senjata tanpa syarat tanpa ada kesepakatan untuk meminta Hamas membebaskan para sandera tidak akan membawa perdamaian yang abadi. Sebaliknya, ini hanya akan memperpanjang pertikaian antara Hamas dan Israel,” kata Thomas-Greenfield menjelang pemungutan suara.
Sumber: RT.com
Pilihan editor: Lagi, Amerika Serikat Jatuhkan Veto Resolusi PBB untuk Gencatan Senjata di Gaza
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini