TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB Linda Thomas-Greenfield pada Sabtu, 17 Februari 2024, memastikan pihaknya akan menjatuhkan veto untuk resolusi Dewan Keamanan PBB kalau menuntut dilakukan gencatan senjata di Gaza demi kemanusiaan.
Draft resolusi untuk gencatan senjata itu, disorongkan oleh aljazair yang diprediksi akan diputuskan lewat pemungutan suara pada Selasa, 20 Februari 2024. Thomas-Greenfield memastikan resolusi itu tidak akan disahkan karena tidak sejalan dengan upaya yang Washington jalankan untuk mengakhiri perang.
“Sangat penting agar pihak-pihak lain membiarkan proses yang sedang berjalan ini berakhir sukses, ketimbang mendorong kebijakan-kebijakan ketimbang menjadikan resolusi yang hanya membuat permusuhan lebih lanjut,” kata Thomas-Greenfield.
Selain gencatan senjata dalam tempo secepatnya dan menyeluruh, resolusi yang disorongkan Aljazair meminta seluruh pihak agar mematuhi hukum internasional, membuka akses kemanusiaan ke seluruh wilayah Gaza dan menolak pemindahan warga sipil Palestina.
Sebelumnya, Thomas-Greenfield mengklaim draft resolusi yang disorongkan Aljazair tersebut, bisa membahayakan perundingan yang sensitif terkait upaya membebaskan sisa sandera yang ditahan di Gaza dan pemberlakuan jeda agar memungkinkan bantuan kemanusiaan menjangkau warga Gaza. Menurut PBB, sebagian besar warga Gaza kini dalam kondisi kelaparan
Kabinet Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Minggu, 18 Februari 2024, sudah menerbitkan sebuah deklarasi yang mengkonfirmasi penolakan pada keputusan internasional mengenai perjanjian permanen dengan warga Palestina, khususnya soal pengakuan Palestina sebagai negara. Sebab langkah seperti itu sama dengan memberi kado besar pada teroris.
Netanyahu pun berulang kali bersumpah akan melanjutkan perang hingga kemenangan penuh diraih, warga negara Israel yang disandera Hamas dibebaskan dan pemimpin Hamas tewas. Netanyahu pun berjanji menentang segala bentuk upaya untuk mengakhiri perang yang hanya meninggalkan kemungkinan terbentuknya kembali Hamas.
Menjawab hal itu, Hamas memastikan tidak akan membebaskan sandera yang tersisa hingga Tel Aviv mengakhiri perang dan angkat kaki dari Gaza. Diyakini jumlah sandera di tangan Hamas sekitar 130 orang.
Sumber: RT.com
Pilihan editor: Duta Besar Cina Ucapkan Selamat pada Prabowo Subianto
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini