Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Australia, Kanada dan Selandia Baru Desak Israel Batalkan Serangan Darat ke Rafah

image-gnews
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dan Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau. FOTO/ABIR SULTAN POOL/Pool via REUTERS san REUTERS/Mike Segar
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dan Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau. FOTO/ABIR SULTAN POOL/Pool via REUTERS san REUTERS/Mike Segar
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Australia, Kanada dan Selandia Baru menyerukan gencatan senjata segera ketika Israel sedang berencana melancarkan serangan darat ke Rafah di selatan Gaza.

Hal ini dilontarkan dalam sebuah pernyataan bersama para perdana menteri pada Rabu, 14 Februari 2024. Mereka mendesak Israel membatalkan rencana menyerang kota yang menampung jutaan pengungsi Palestina itu atau separuh dari populasi Gaza. 

Ketiga perdana menteri – Anthony Albanese, Justin Trudeau dan Christopher Luxon – menilai operasi militer ke Rafah akan menjadi “bencana besar”, ditambah dengan krisis kemanusiaan yang sudah sangat buruk di Gaza.

“Kami mendesak pemerintah Israel untuk tidak melakukan hal ini. Tidak ada tempat lain bagi warga sipil untuk pergi,” kata mereka.

Ini bukan pertama kalinya Australia, Kanada, dan Selandia Baru mendukung gencatan senjata kemanusiaan di Gaza.

Ketiganya termasuk di antara 153 negara yang memberikan suara mendukung resolusi Majelis Umum PBB yang menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera pada 13 Desember tahun lalu.

Namun, pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh perdana menteri dari tiga negara yang memiliki hubungan kuat dengan Amerika Serikat dan Israel patut dicatat mengingat meningkatnya kekhawatiran internasional mengenai rencana invasi darat Israel ke Rafah.

Sebanyak 1,7 juta orang atau lebih dari 75 persen populasi Gaza telah menjadi pengungsi internal sejak pembantaian Israel yang dimulai pada 7 Oktober 2023, menurut data terbaru dari badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA).

Dari jumlah tersebut, 1,5 juta pengungsi mencari perlindungan di Rafah yang berbatasan dengan Mesir. Meski sebelumnya telah menetapkan Rafah sebagai “zona aman”, kini Israel mengancam akan melakukan invasi darat, menyebabkan jutaan orang terjebak di sana tanpa tempat lain untuk pergi.

Rencana invasi darat ini telah diumumkan secara resmi oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Rabu, sehari setelah pembicaraan di Kairo, Mesir mengenai kemungkinan gencatan senjata dan pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas berakhir dengan tidak meyakinkan.

“Kami akan berjuang sampai kemenangan penuh dan ini termasuk tindakan yang kuat di Rafah juga, setelah kami mengizinkan penduduk sipil meninggalkan zona pertempuran,” kata Netanyahu melalui akun Telegram-nya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemimpin Israel itu tidak memberikan indikasi kapan invasi darat akan dilakukan atau ke mana ratusan ribu orang yang kini berdesakan di Rafah akan berlindung.

Netanyahu tengah berada di bawah tekanan internasional untuk menunda rencana serangan tersebut. Bahkan Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan operasi militer di Rafah tidak boleh dilanjutkan tanpa rencana yang jelas untuk keselamatan warga sipil, melalui percakapan telepon dengan Netanyahu pada Ahad, 11 Februari 2024.

“Ada konsensus internasional yang berkembang. Israel harus mendengarkan teman-temannya dan harus mendengarkan komunitas internasional,” kata Albanese, Trudeau dan Luxon dalam pernyataan bersama.

Mereka lantas menyerukan gencatan senjata segera, pembebasan sandera Hamas yang masih ada di Gaza dan akses bantuan kemanusiaan yang cepat, aman dan tanpa hambatan kepada warga sipil Gaza.

“Gencatan senjata apa pun tidak bisa dilakukan secara sepihak. Hamas harus meletakkan senjatanya dan segera membebaskan semua sandera,” tulis para perdana menteri.

Mereka merujuk pada perintah Mahkamah Internasional (ICJ) pada Januari lalu dalam kasus Afrika Selatan melawan Israel tentang tuduhan genosida di Gaza, bahwa Israel wajib mencegah dilakukannya genosida, melindungi warga sipil dan memberikan layanan dasar serta bantuan kemanusiaan yang penting.

“Mahkamah Internasional telah menyatakan dengan jelas: Israel harus menjamin penyediaan layanan dasar dan bantuan kemanusiaan penting serta harus melindungi warga sipil. Keputusan Pengadilan mengenai tindakan sementara bersifat mengikat,” ujar ketiga perdana menteri.

Pilihan Editor: Negara PBB Desak Dewan Keamanan Hentikan Serangan Israel ke Rafah

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lebih dari 15 Ribu Anak Terbunuh di Jalur Gaza

4 jam lalu

Anak-anak Palestina memeriksa lokasi serangan Israel di sebuah rumah, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 5 Mei 2024. REUTERS/Hatem Khaled
Lebih dari 15 Ribu Anak Terbunuh di Jalur Gaza

Otoritas di Palestina menyebut lebih dari 15.000 anak terbunuh di Jalur Gaza


Ini 6 Negara Pemasok Senjata Utama Israel, Ada yang Sudah Menghentikan Ekspornya

4 jam lalu

Jet tempur siluman F-35 adalah salah satu jet tempur tercanggih di dunia, yang dikenal karena bodinya yang tajam, aerodinamis, dan fitur yang melindunginya dari deteksi. Ritzau Scanpix/Bo Amstrup via REUTERS
Ini 6 Negara Pemasok Senjata Utama Israel, Ada yang Sudah Menghentikan Ekspornya

Sekutu paling kuat Israel, Amerika Serikat telah menghentikan pengiriman senjata ke negara Zionis, termasuk bom-bom berat penghancur bunker.


Menteri Pertahanan Lloyd Austin Benarkan Amerika Serikat Hentikan Sementara Pengiriman Senjata ke Israel

7 jam lalu

Lloyd Austin, Menteri Pertahanan Amerika Serikat. Sumber: Reuters
Menteri Pertahanan Lloyd Austin Benarkan Amerika Serikat Hentikan Sementara Pengiriman Senjata ke Israel

Lloyd Austin mengkonfirmasi dalam sidang Kongres kalau Amerika Serikat untuk pertama kalinya menangguhkan sementara pengiriman senjata ke Israel


Biden Akui Bom dari AS Digunakan Israel untuk Serang Rafah, Ancam Setop Suplai Senjata

7 jam lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
Biden Akui Bom dari AS Digunakan Israel untuk Serang Rafah, Ancam Setop Suplai Senjata

AS menghentikan pengiriman senjata ke Israel. Joe Biden mengakui bom AS digunakan untuk menyerang rakyat Rafah.


Ini Alasan AS Hentikan Pengiriman Bom ke Israel

15 jam lalu

Tentara Israel berjalan di samping kendaraan militer di dekat perbatasan Israel-Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Israel selatan, 8 Mei 2024. REUTERS/Ammar Awad TPX
Ini Alasan AS Hentikan Pengiriman Bom ke Israel

Amerika Serikat telah menangguhkan pengiriman senjata ke Israel, termasuk bom-bom berat yang digunakan oleh sekutu AS tersebut di Gaza.


Sivitas Akademika Universitas Andalas Gelar Aksi Bela Palestina: Unand Student For Justice In Palestine

16 jam lalu

Caption:Aksi bela Palestina yang dilakukan mahasiswa, tenaga pendidik, dan dosen Universitas Andalas (Unand) di sekitar Bundaran Rektorat Unand, pada Rabu, 8 Mei 2024. TEMPO/Tiara Juwita
Sivitas Akademika Universitas Andalas Gelar Aksi Bela Palestina: Unand Student For Justice In Palestine

Setelah puluhan kampus di Amerika, kini sivitas akademika Universitas Andalas (Unand) gelar aksi bela Palestina dengan tema Unand Student For Justice.


Joe Biden Janji Tunda Pengiriman Senjata Jika Israel Nekat Serang Rafah

17 jam lalu

Joe Biden. REUTERS
Joe Biden Janji Tunda Pengiriman Senjata Jika Israel Nekat Serang Rafah

Joe Biden untuk pertama kali mengutarakan ke publik akan menahan senjata untuk Tel Aviv jika tentara Israel melakukan invasi ke Rafah


AS Tangguhkan Pengiriman JDAM ke Israel, Apa Kelebihan dan Kelemahan Bom Ini?

17 jam lalu

Presiden AS Joe Biden menyetujui rencana penjualan senjata berpemandu presisi senilai US$ 735 juta (Rp 10,4 triliun) ke Israel di tengah konflik yang kian memanas antara Palestina dan Israel. Joe Biden menjual bom pintar Joint Direct Attack Munition, atau JDAM, yang dibuat oleh Boeing senilai US dollar 735 juta atau sekitar Rp 10,4 triliun. ausairpower.net
AS Tangguhkan Pengiriman JDAM ke Israel, Apa Kelebihan dan Kelemahan Bom Ini?

AS untuk pertama kalinya secara terbuka berjanji untuk menangguhkan pengiriman JDAM ke Israel sebagai tanggapan invasi ke Rafah.


Saat Netanyahu Bernafsu Serang Rafah, Media Israel Justru Bilang Ini

1 hari lalu

Militer Israel beroperasi di Penyeberangan Rafah sisi Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Jalur Gaza selatan, dalam tangkapan layar yang diambil dari video selebaran yang dirilis pada 7 Mei 2024. Israel Defense Forces/Handout via REUTERS
Saat Netanyahu Bernafsu Serang Rafah, Media Israel Justru Bilang Ini

Haaretz mengatakan invasi Rafah hanya membahayakan kemungkinan kembalinya para tawanan, dan menyatakan sudah waktunya untuk gencatan senjata.


Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

1 hari lalu

Militer Israel beroperasi di Penyeberangan Rafah sisi Gaza, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Jalur Gaza selatan, 7 Mei 2024. Israel Defense Forces/Handout via REUTERS
Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

Israel menolak gencatan senjata dan melancarkan operasi di Rafah, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa perang di Gaza akan berlarut-larut.