TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah korban tewas dalam musibah tanah longsor di sebuah tambang emas di Kota Maco, Provinsi Davao de Oro, terus bertambah menjadi 37 orang sampai Minggu, 11 Februari 2024. Musibah ini persisnya terjadi pada Selasa, 6 Februari 2024, di selatan Filipina.
Tim penyelamat hingga berita ini diturunkan masih melakukan penggalian lumpur dengan harapan bisa menemukan lebih banyak korban tertimbun yang bisa diselamatkan. Tanah longsor menimbun rumah-rumah dan kendaraan pengangkut karyawan di tambang emas yang dioperasikan Apex Mining.
Edward Macapili, otoritas Provinsi Davao de Oro, Filipina, mengatakan total sudah 37 orang tewas akibat musibah tanah longsor tersebut setelah dua jenazah ditemukan lagi pada Minggu, 11 Februari 2024. Namun jumlah orang yang masuk dalam daftar hilang sebanyak 63 orang. Adapun korban luka-luka sebanyak 32 orang
Macapili mengatakan lebih dari 300 orang dilibatkan untuk melakukan penyelamatan. Akan tetapi, operasi penyelamatan terhambat oleh hujan lebat, lumpur yang tebal dan ancaman tanah longsor baru. Upaya penyelamatan dilanjutkan pada Minggu pagi, 11 Februari 2024.
Saat ditanya apa masih ada kemungkinan korban yang bisa ditemukan selamat, Macapili menjawab mungkin saja. yang hanya bisa dipastikan, pencarian masih dilanjutkan.
“Tim penyelamat melakukan yang terbaik, meskipun ini sulit,” kata Macapili.
Diketahui, hujan lebat telah melanda Provinsi Davao de Otor dalam beberapa pekan terakhir hingga memicu terjadinya banjir dan tanah longsor.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Zelensky Ganti Panglima Perang Ukraina Jenderal Besi dengan Macan Tutul Salju
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini