Meningkatnya Tindakan Keras
Bulan lalu, Aliyev menyebut kemenangan Karabakh sebagai “peristiwa penting yang tak tertandingi dalam sejarah Azerbaijan”.
“Pemilu akan menandai dimulainya sebuah era baru,” katanya, dimana negara tersebut menyelenggarakan pemilihan presiden di seluruh wilayahnya untuk pertama kalinya.
Para pendukungnya memuji Aliyev karena telah mengubah negara yang pernah dianggap sebagai negara terbelakang Soviet menjadi pemasok energi yang berkembang pesat ke Eropa.
Namun para kritikus mengatakan dia telah menghancurkan kelompok oposisi dan mencekik media independen.
Kemenangan Aliyev sudah pasti, kata analis independen Ghia Nodia dari Pusat Kajian Strategis Kaukasus.
"Tidak ada ketegangan apa pun dalam pemilu ini tanpa sedikit pun tanda-tanda daya saing".
Dalam beberapa bulan terakhir, pihak berwenang Azerbaijan meningkatkan tekanan terhadap media independen, dengan menangkap beberapa jurnalis kritis yang mengungkap korupsi tingkat tinggi.
“Semua hak-hak dasar dilanggar di negara ini, partai-partai oposisi tidak dapat berfungsi secara normal, kebebasan berkumpul dibatasi, media berada di bawah tekanan pemerintah, dan perbedaan pendapat politik ditekan,” kata Kerimli dari Front Populer.
Pada hari Selasa, Amnesty International mengatakan: “Meningkatnya tindakan keras yang dilakukan oleh otoritas Azerbaijan menjelang pemilu bukan hanya serangan terhadap hak-hak individu, ini adalah serangan yang meluas dan terkoordinasi terhadap masyarakat sipil dan supremasi hukum.”