TEMPO.CO, Jakarta - Petugas pemadam kebakaran di Chile tengah pada Senin, 5 Februari 2024, berjuang untuk memadamkan kebakaran hutan dahsyat yang sejauh ini telah menewaskan 123 orang dan menghanguskan seluruh lingkungan, sementara Presiden Gabriel Boric memperingatkan negara itu menghadapi "tragedi yang sangat besar".
Ratusan orang masih hilang, kata pihak berwenang, memicu kekhawatiran jumlah korban tewas akan terus bertambah karena lebih banyak mayat ditemukan di lereng bukit dan rumah-rumah yang hancur akibat kebakaran hutan.
Kebakaran yang terjadi pada Jumat kini mengancam tepi luar Vina del Mar dan Valparaiso, dua kota pesisir yang populer di kalangan wisatawan. Luasnya wilayah perkotaan di kota-kota tersebut didiami lebih dari satu juta penduduk di sebelah barat ibu kota Santiago.
Rekaman drone yang diambil oleh Reuters di kawasan Vina del Mar menunjukkan seluruh lingkungan hangus, dan warga mengobrak-abrik rumah-rumah yang terbakar di mana atap besi bergelombang telah runtuh. Di jalanan, mobil-mobil hangus berserakan di jalan.
"Anginnya sangat kencang, panasnya menyengat. Tidak ada waktu istirahat. Orang-orang berpencar ke mana-mana," kata Pedro Quezada, seorang pembangun lokal di wilayah Valparaiso, berdiri di tengah puing-puing rumahnya yang hancur.
Video yang dibagikan di media sosial menunjukkan kebakaran di lereng bukit yang terjadi di dekat blok apartemen di kawasan Valparaiso, mengeluarkan asap ke udara. Kabut asap yang tebal menyelimuti wilayah perkotaan lainnya, mengganggu jarak pandang.
Pihak berwenang Chile telah memberlakukan jam malam pada pukul 9 malam di daerah yang terdampak paling parah dan mengirimkan militer untuk membantu petugas pemadam kebakaran membendung penyebaran api, sementara helikopter membuang air untuk mencoba memadamkan api dari udara.
Legal Medical Service Chile, petugas koroner negara bagian, mengatakan 123 orang tewas dalam kebakaran tersebut hingga Senin malam. Jumlah korban tewas mencapai 51 pada Sabtu.
Sehari sebelumnya, Boric, yang mengumumkan dua hari berkabung nasional yang dimulai pada Senin, mengatakan Chile harus bersiap menghadapi lebih banyak berita buruk.
“Chile secara keseluruhanlah yang menderita dan berduka atas para korban meninggal,” kata Boric dalam pidatonya yang disiarkan televisi. “Kita sedang menghadapi tragedi yang sangat besar.”