Permintaan itu disampaikan Menteri Luar Negeri Cameron dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Rabu, 24 Januari 2024 di Yerusalem untuk mendiskusikan perang sedang berlangsung dan pengeboman di Gaza. Menurut Cameron, skala penderitaan di Gaza suah tak tergambarkan sehingga gencatan senjata perlu segera dilakukan demi membantu orang-orang yang terperangkap dalam situasi yang membuat putus asa ini.
“Lebih banyak truk pembawa bantuan dibutuhkan masuk Gaza dan lebih banyak pintu perbatasan yang harus dibuka. Ini adalah waktunya pertempuran dihentikan karena kita perlu memasukkan bantuan dan kita juga harus mengeluarkan para sandera,” kata Cameron
Dilaporkan masih ada 130 warga negara Israel yang disandera Hamas. Kemungkinan kesepakatan gencatan senjata baru bisa dilakukan jika para sandera dibebaskan. Belum lama ini, Israel dilaporkan menawarkan pada Hamas gencatan senjata sampai dua bulan sebagai imbalan jika seluruh sandera dibebaskan, namun Israel menolak gencatan senjata penuh.
“Apa yang saya fikirkan adalah bagaimana kita menjadikan gencatan senjata ini permanen dan berkesinambungan tanpa terjadi lagi pertempuran. Itulah yang saya desak ke Netanyahu,” kata Cameron.
Dalam kunjungan kerja itu, Cameron juga menemui Presiden otoritas Palestina Mahmoud Abbas di Tepi Barat, Ramallah. Kepada Abbas, Cameron menekankan perdamaian jangka panjang hanya bisa diambil jika Palestina dan Israel bisa hidup berdampingan dengan mewujukan solusi dua negara.
Israel telah melancarkan serangan mematikan ke Jalur Gaza sejak terjadi serangan lintas-perbatasan oleh Hamas, yang diklaim Tel Aviv menewaskan 1.200 orang. Akan tetapi, surat kabar Haaretz mewartakan sejumlah helikopter dan tank-tank militer Israel sendiri yang faktanya membunuh sekitar 1.139 tentara dan warga sipil yang kemudian diklaim Israel dibunuh oleh Hamas.
Otoritas kesehatan Palestina menyebut setidaknya 25.490 warga Palestina terbunuh, yang kebanyakan perempuan dan anak-anak. Sebanyak 63.354 orang mengalami luka-luka.
Menurut PBB, serangan Israel telah membuat 85 persen populasi Gaza menjadi pengungsi di tengah kekurangan bahan makanan, air bersih dan obat-obatan. Sekitar 60 persen infrastruktur di Gaza rusak atau benar-benar remuk.
Sumber: middleeastmonitor.com
Pilihan editor: WNI Meninggal saat Ditahan Polisi di Tokyo Utara
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini