TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah restoran yang baru dibuka di Yordania telah membuat marah Israel karena namanya: Restoran 7 Oktober.
Rekaman video dari toko shawarma dan pizza di Kota Kerak, yang awalnya muncul dalam laporan situs berita lokal Khaberni, beredar luas di media sosial pada Kamis.
Gambar tersebut menunjukkan staf yang mengenakan seragam bertuliskan nama restoran terlibat dalam percakapan ramah dengan orang yang jelas-jelas bersemangat di belakang kamera.
Israel mengatakan nama tersebut merupakan tanda dukungan terhadap kelompok perlawanan Palestina, Hamas, yang melakukan serangan lintas batas terhadap situs-situs Israel pada 7 Oktober.
Ketua partai oposisi Israel, Yair Lapid, mengatakan dia menganggap nama 7 Oktober itu sebagai “hasutan dan kebencian terhadap Israel.”
“Kami berharap pemerintah Yordania mengutuk hal ini secara terbuka dan tegas,” tulis Lapid di X
Situs berita Israel Ynet mengatakan hubungan Israel-Yordania semakin tegang setelah pecahnya konflik tersebut, karena pertemuan bilateral telah ditangguhkan.
Pihak berwenang Yordania belum memberikan komentar. Menanggapi pertanyaan dari organisasi media Yordania Roya News, pemilik restoran, bernama Sarayrah, mengatakan bahwa nama restoran tersebut diambil dari tanggal putrinya lulus dari universitas di Aljazair.
Dia mengkritik Israel, menyebutnya sebagai “negara yang rapuh dan lemah,” dan mengejek pihak berwenang di negara tersebut karena terlibat dalam perselisihan dengan restoran.
Demonstrasi besar-besaran terjadi di seluruh Yordania melawan serangan Israel yang menghancurkan di Jalur Gaza, dengan Yordania menyatakan penarikan duta besarnya dari Tel Aviv.
Israel melancarkan serangan mematikan di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober, menewaskan sedikitnya 25.900 warga Palestina dan melukai 64.110 orang. Hampir 1.140 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.
Serangan Israel telah menyebabkan 85% penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60% infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.
Pilihan Editor: Terungkap, PM Belanda Ingin Bantu Israel Lolos Tuntutan dari Kejahatan Perang
ARAB NEWS | ANADOLU