Persenjataan dan Amunisi Baru
Para pemantau mengatakan pengambilalihan sebagian besar wilayah Darfur oleh RSF bergantung pada tiga jalur dukungan – komunitas sekutu Arab, jaringan keuangan yang dinamis dan kompleks, dan jalur pasokan militer baru yang melintasi Chad, Libya, dan Sudan Selatan.
Misi PBB untuk Chad, Libya dan Sudan Selatan tidak segera menanggapi permintaan komentar.
“Jaringan keuangan kompleks yang dibangun oleh RSF sebelum dan selama perang memungkinkan mereka memperoleh senjata, membayar gaji, mendanai kampanye media, melobi, dan membeli dukungan dari kelompok politik dan bersenjata lainnya,” tulis para pemantau tersebut, seraya menambahkan bahwa RSF menggunakan dana yang diperoleh dari bisnis emas sebelum perang menciptakan jaringan sebanyak 50 perusahaan di beberapa industri.
Sejak perang dimulai, “sebagian besar emas yang sebelumnya diekspor ke UEA, kini diselundupkan ke Mesir,” kata para pemantau.
Persenjataan dan amunisi baru yang diperoleh RSF “memiliki dampak besar dalam keseimbangan pasukan, keduanya di Darfur dan wilayah lain Sudan,” menurut temuan laporan tersebut.
RSF baru-baru ini memperoleh kemenangan militer, menguasai Wad Madani, salah satu kota besar di Sudan dan mengkonsolidasikan cengkeraman mereka di kawasan barat Darfur.
Pada Desember Amerika Serikat secara resmi menetapkan bahwa pihak-pihak yang bertikai di Sudan melakukan kejahatan perang dan bahwa RSF serta milisi sekutunya juga melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan dan pembersihan etnis.
Perang telah menyebabkan hampir separuh dari 49 juta penduduk Sudan membutuhkan bantuan, sementara lebih dari 7,5 juta orang terpaksa meninggalkan rumah mereka – menjadikan Sudan sebagai krisis pengungsian terbesar secara global – dan kelaparan pun meningkat.
Para pemantau sanksi mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa "jalur mediasi yang berlebihan, posisi yang mengakar dari pihak-pihak yang bertikai, dan persaingan kepentingan regional berarti bahwa upaya perdamaian ini belum berhasil menghentikan perang, membawa penyelesaian politik atau mengatasi krisis kemanusiaan."
REUTERS
Pilihan Editor: Partai Demokrat AS Cemaskan Jumlah Korban Sipil dalam Perang Gaza