TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Kolombia Gustavo Petro mengusulkan agar digelar konser sebagai sebuah bentuk dukungan untuk masyarakat Palestina yang sedang menghadapi genosida lewat agresi militer Israel di Jalur Gaza. Usulan ini disampaikan Petro lewat kicauannya di media sosial X.
“Saya ingin semua orang yang menggunakan seni agar mengkritisi pembantaian di terhadap warga Palestina. Bergabunglah bersama saya di Plaza de Bolívar atau taman Simón Bolívar di Ibu Kota Bogota dalam sebuah konser akbar melawan genosida dan untuk kehidupan,” tulis Petro.
Dalam unggahannya, Petro juga membagikan sebuah rekaman video penyayi rap asal Puerto Riko bernama Rene Perez Juglar yang salah satu lagunya berbicara soal Palestina. Sebelumnya pada awal bulan lalu, Rene menggambarkan apa yang sedang terjadi di Gaza sebagai sebuah genosida yang mengerikan. Dia lantas mengumumkan akan menunda peluncuran albumnya.
René Pérez, Residente, usa sus redes para denunciar los ataques en Palestina y pide al resto de la comunidad artística que haga lo mismo. pic.twitter.com/eR9SeBI2Xw
— AJ+Español (@ajplusespanol) December 31, 2023
Presiden Petro sudah menyerukan agar pembantaian terhadap warga Palestina dihentikan. Sedangkan pada November 2023, dia mengumumkan rencana Bogota mengirimkan usul ke PBB agar mengakui Palestina sebagai negara yang merdeka penuh.
Dia juga menyatakan Kolombia akan berhenti membeli senjata dari negara-negara yang menentang atau abstain dalam resolusi yang menyerukan gencatan senjata di Gaza. Itu artinya Kolombia tidak akan membeli senjata dari negara-negara seperti Amerika Serikat, Prancis, dan Inggris--tiga anggota tetap Dewan Keamanan PBB--yang menentang gencatan senjata, serta Jepang. Kolombia juga tidak akan membeli senjata dari Albania, Brazil, Ekuador, Ghana, Malta, dan Swiss, yang abstain dari resolusi itu
Petro resmi dilantik menjadi presiden kiri pertama Kolombia pada Minggu, 7 Agustus 2022. Ia berjanji menyatukan negara yang terpolarisasi. Tantangan yang bakal dihadapi Petro adalah melawan ketidaksetaraan, perubahan iklim, hingga perdamaian dengan kelompok pemberontak dan geng kejahatan.
Sumber: middleeastmonitor.com
Pilihan Editor: Tak Ada WNI dalam Daftar 48 Korban Tewas Gempa Jepang
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini