Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Holocaust yang Disebut Presiden Palestina Mahmoud Abbas

image-gnews
Presiden Palestina Mahmoud Abbas berpidato pada Sesi ke-78 Majelis Umum PBB di New York City, AS, 21 September 2023. REUTERS/Brendan McDermid
Presiden Palestina Mahmoud Abbas berpidato pada Sesi ke-78 Majelis Umum PBB di New York City, AS, 21 September 2023. REUTERS/Brendan McDermid
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPresiden Palestina dituduh melakukan antisemitisme saat berpidato yang berujung menuai kritik luas dari beberapa negara pro-Israel. Setelah cuplikan pidato diterjemahkan dan disebarkan secara online oleh Institut Penelitian Media Timur Tengah (MEMRI), Kementerian Luar Negeri Israel menuduh Abbas menyangkal peristiwa holocaust.

Juru bicara Uni Eropa juga mengungkapkan, Mahmoud Abbas berkata menyesatkan tentang Yahudi dan Antisemitisme. Perkataan tersebut merupakan penghinaan terhadap jutaan korban Holocaust dan keluarga mereka.

Beberapa negara lain pun ikut mengecam Abbas atas argumennya terkait holocaust. Adapun, beberapa negara tersebut, antara lain Jerman, Amerika Serikat (AS), dan Prancis. 

Tidak jelas mengapa para diplomat mengeluarkan pernyataan tersebut pada hari Kamis, dua minggu setelah Abbas menyampaikannya pada 24 Agustus 2023. Institut Penelitian Media Timur Tengah , sebuah kelompok pemantau media yang berbasis di Washington dan dianggap dekat dengan Israel, menerbitkan terjemahan pidatonya dalam bahasa Inggris di situs webnya.

Dalam sambutannya, Abbas mengatakan orang-orang Yahudi menjadi sasaran Nazi Jerman karena peran sosial mereka dan bukan agamanya. “Hal ini telah dijelaskan oleh banyak penulis Yahudi. Ketika mereka mengatakan bahwa Hitler membunuh orang Yahudi karena mereka Yahudi, dan bahwa Eropa membenci orang Yahudi karena mereka Yahudi, tidak. Dijelaskan dengan jelas bahwa mereka memerangi (orang Yahudi) karena status sosial mereka. peran mereka dan bukan agama mereka,” kata Abbas.

Juru bicara Abbas, Nabil Abu Rudeineh, mengatakan pernyataan presiden tersebut adalah kutipan dari tulisan para penulis dan sejarawan Yahudi dan Amerika dan bukan penolakan terhadap Holocaust. “Posisi Presiden Mahmoud Abbas mengenai topik ini jelas dan telah didokumentasikan, dan ini merupakan kecaman total terhadap Holocaust Nazi dan penolakan terhadap antisemitisme,” kata Rudeineh.

Holocaust

Dikutip dnktv.uinjkt.ac.id, holocaust berasal dari bahasa Yunani, yaitu Holos berarti utuh dan Kaustos bermakna terbakat. Secara historis, peristiwa ini merupakan gambaran korban persembahan yang dibakar di atas alter. Holocaust adalah penganiayaan dan pembantaian sistematis yang didukung negara terhadap 6 juta orang Yahudi Eropa oleh rezim Nazi Jerman serta tentara sekutu dan kaki tangannya. 

United States Holocaust Memorial Museum menetapkan periode 1933-1945 menjadi waktu terjadinya Holocaust. Peristiwa ini dimulai pada 1933 ketika Adolf Hitler dan Partai Nazi memegang kekuasaan di Jerman.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat itu, Nazi menggunakan pemerintah untuk menyingkirkan orang Yahudi dari Jerman dengan bertindak antisemitisme. Nazi memberlakukan undang-undang diskriminatif dan kekerasan terorganisasi untuk Yahudi Jerman. Aturan tersebut sebagai cara untuk menekan Yahudi Jerman agar beremigrasi.

Selama Perang Dunia II (PD II), Nazi memberlakukan 9 juta orang Yahudi Eropa sangat radikal. Penganiayaan pun berubah menjadi pembantaian massal. Sikap bengis Nazi terwujud dalam tindak kekerasan terhadap populasi Yahudi.

Otoritas Jerman pun mendirikan ghetto untuk mengisolasi dan memiskinkan warga Yahudi di pendudukan Polandia. Kehidupan di ghetto sangat penuh kesengsaraan, seperti kelaparan, penyakit merajalela, dan kekerasan yang sewenang-wenang. Ghetto juga didirikan di Eropa timur dan Hungaria yang membuat ratusan ribu Yahudi tewas. 

Mengacu ushmm.org, pada 1941, para pemimpin Nazi melaksanakan pembantaian massal terhadap kaum Yahudi Eropa yang disebut dengan “final solution to the Jewish question” (Solusi Akhir untuk Persoalan Yahudi). Keputusan untuk melakukan genosida ini terjadi dalam konteks serangan Jerman ke Uni Soviet pada Juni 1941. Selain penembakan, unit pasukan Jerman juga menggunakan mobil van gas untuk membantai orang Yahudi yang menewaskan 2 juta laki-laki, perempuan, dan anak-anak. 

Para pemimpin Nazi secara langsung mengoordinasikan, merencanakan, dan melaksanakan Holocaust. Mereka menyerukan kepada banyak institusi, organisasi, dan orang Jerman untuk menganiaya Yahudi. Selain Yahudi, Nazi juga menganiaya kelompok lain yang dinilai ancaman bagi Jerman, seperti homoseksual, antisosial, penjahat profesional atau residivis, Afro-Jerman, disabilitas, dan orang Roma (Gipsi). PD II dan Holocaust berakhir di Eropa pada Mei 1945 ketika Sekutu mengalahkan Nazi Jerman.

Terlepas dari upaya rezim Nazi Jerman untuk membantai semua Yahudi Eropa, ada beberapa orang yang selamat dari holocaust. Namun, setelah perang, banyak penyintas holocaust yang masih terus menghadapi ancaman antisemitisme dan pengungsian dengan kekerasan. Mereka harus menunggu beberapa tahun untuk berimigrasi dan membangun kehidupan baru.

RACHEL FARAHDIBA R  | MUHAMMAD SYAIFULLOH   I  DEWO RINA CAHYANI

Pilihan Editor: Ini Isi Pernyataan Presiden Palestina Soal Holocaust yang Dikecam Keras Eropa AS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

26 menit lalu

Mantan pilot Korps Marinir A.S. Daniel Duggan, yang menghadapi ekstradisi ke Amerika Serikat karena diduga melanggar undang-undang pengendalian senjata A.S. setelah ia melatih pilot Tiongkok, berpose untuk difoto dalam gambar selebaran tak bertanggal ini.  Warwick Ponder/Handout melalui REUTERS
Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.


Shin Bet Selidiki Kegagalan Keamanannya dalam Serangan 7 Oktober: Seharusnya Bisa Dicegah

2 jam lalu

Kepala Shin Bet, Ronen Bar berbicara pada upacara Hari Peringatan di kantor pusat badan tersebut di Tel Aviv, 13 Mei 2024. Foto: Shin Bet
Shin Bet Selidiki Kegagalan Keamanannya dalam Serangan 7 Oktober: Seharusnya Bisa Dicegah

Kepala Shin Bet Ronan Bar mengakui Shin Bet gagal memberikan payung keamanan kebanggaannya bagi Israel dalam serangan 7 Oktober.


Antony Blinken Akui Israel Tak Punya Rencana Kredibel untuk Serang Rafah

2 jam lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan para pemimpin hak asasi manusia di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 7 Desember 2023. REUTERS/Evelyn Hockstein
Antony Blinken Akui Israel Tak Punya Rencana Kredibel untuk Serang Rafah

Antony Blinken memperingatkan serangan Israel bisa memicu sebuah pemberontakan.


Kekayaan Pendiri Google Mencapai Bilangan Kuadriliun, Berapa Triliun?

3 jam lalu

Larry Page dan Sergey Brin
Kekayaan Pendiri Google Mencapai Bilangan Kuadriliun, Berapa Triliun?

Gabungan kekayaan pendiri Google Larry Page dan Sergey Brin mencapai kuadriliun. Berapa triliun banyaknya?


Korea Utara Dukung Resolusi PBB untuk Keanggotaan Palestina

3 jam lalu

Para delegasi bereaksi terhadap hasil pemungutan suara selama pemungutan suara Majelis Umum PBB mengenai rancangan resolusi yang mengakui Palestina memenuhi syarat untuk menjadi anggota penuh PBB, di New York City, AS, 10 Mei 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Korea Utara Dukung Resolusi PBB untuk Keanggotaan Palestina

Korea Utara pada Ahad mendukung resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa yang memberikan "hak dan keistimewaan" kepada Palestina


Jelang 76 Tahun Nakba, Palestina Rilis Laporan Kekejaman Israel

3 jam lalu

Seorang wanita menolong seorang bayi yang menangis di sebuah rumah yang rusak di lokasi serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 29 April 2024. Pihak Palestina juga mengatakan bahwa lebih dari 17 ribu anak Palestina kini hidup tanpa orang tua akibat serangan Israel. REUTERS/Hatem Khaled
Jelang 76 Tahun Nakba, Palestina Rilis Laporan Kekejaman Israel

Jelang 76 tahun Nakba, Palestina merilis laporan mengenai kematian, penahanan, dan pembangunan permukiman ilegal yang dilakukakukan Israel


Giliaran Mesir yang akan Laporkan Israel ke ICJ atas Tuduhan Genosida

4 jam lalu

Demonstran memegang spanduk yang hanya terlihat sebagian dengan tulisan:
Giliaran Mesir yang akan Laporkan Israel ke ICJ atas Tuduhan Genosida

Mesir mengikuti langkah Afrika Selatan yang akan melaporkan Israel ke ICJ atas tuduhan melakukan genosida di Gaza


7 Momen Langka Sidang Majelis Umum PBB Sepanjang Masa: Terbaru Dubes Israel Hancurkan Piagam PBB

6 jam lalu

Presiden Kuba Fidel Castro berpidato panjang di hadapan Majelis Umum PBB, di New York, pada 12 Oktober 1979. Fidel Castro meninggal dalam usia 90 tahun, pada 25 November 2016. AP/Marty Lederhandler
7 Momen Langka Sidang Majelis Umum PBB Sepanjang Masa: Terbaru Dubes Israel Hancurkan Piagam PBB

Dubes Israel untuk PBB Gilad Erdan mengeluarkan mesin penghancur kertas di podium Sidang Majelis Umum PBB pada Jumat, 10 Mei 2024.


Recep Tayyip Erdogan Menilai Amerika Serikat dan Eropa Masih Kurang Tegas terhadap Israel

8 jam lalu

Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan, melambaikan tangannya kearah penonton usai bermain pada pertandingan eksebisi di Stadion Basaksehir, Istanbul (27/7). OZAN KOSE/AFP/Getty Images
Recep Tayyip Erdogan Menilai Amerika Serikat dan Eropa Masih Kurang Tegas terhadap Israel

Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan mengkritik respons Amerika Serikat dan Eropa masih kurang tegas terhadap Israel.


UEA Murka Namanya Dicatut Netanyahu untuk Kelola Gaza

12 jam lalu

Seorang gadis pengungsi Palestina menggendong seorang anak saat dia berjalan di tenda kamp pada hari hujan, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 6 Mei 2024. Pihak Palestina juga mengatakan bahwa lebih dari 17 ribu anak Palestina kini hidup tanpa orang tua akibat serangan Israel. REUTERS/Mohammed Salem
UEA Murka Namanya Dicatut Netanyahu untuk Kelola Gaza

Israel menyebut nama UEA untuk mengelola Gaza setelah perang selesai dengan Hamas.