TEMPO.CO, Jakarta - Memungkinan para pengguna memindai produk-produk dan menentukan apakah produk-produk tersebut Pro-Israel, sebuah aplikasi seluler baru yang diberi nama “No Thanks" sedang menggemparkan dunia digital.
Di tengah konflik Palestina-Israel, beberapa negara menyaksikan seruan boikot terhadap produk-produk yang mendukung Israel.
Konflik tersebut telah meningkatkan ketegangan dan memicu diskusi global mengenai aspek politik dan ekonomi dari situasi tersebut.
Beberapa negara, kelompok advokasi, dan individu menganjurkan tindakan ekonomi seperti boikot untuk menyatakan solidaritas dengan satu pihak atau mengutuk tindakan pihak lain.
Seruan boikot ini mencerminkan sifat konflik yang kompleks dan beragam di Timur Tengah, di mana masyarakat di seluruh dunia mengutarakan pendapatnya melalui berbagai cara, termasuk tindakan ekonomi.
Aplikasi ini menarik perhatian setelah sebuah video yang menunjukkan kemampuannya menjadi viral di berbagai platform media sosial.
Aplikasi "No Thanks" mengklaim memberikan informasi kepada pengguna tentang asal dan afiliasi berbagai produk hanya dengan memindai kode batang mereka.
Sorotan dari aplikasi ini adalah fiturnya yang menunjukkan apakah suatu produk tertentu mendukung Israel atau memiliki hubungan dengan negara tersebut.
Fungsi unik ini telah memicu minat dan diskusi luas mengenai konsumsi barang yang etis di tengah perang Hamas vs Israel.
Video yang sedang viral tersebut menampilkan pengguna yang mendemonstrasikan proses pemindaian aplikasi secara real-time.
Ketika video tersebut terus beredar di platform media sosial, masih harus dilihat bagaimana aplikasi "No Thanks" akan membentuk perilaku konsumen.
SAMAA
Pilihan Editor: Menlu Cina Pastikan Lonjakan Kasus Penyakit Pernapasan Berada di Bawah Kendali