TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Cina untuk Perserikatan Bangsa-bangsa Zhang Jun mendamprat Gilad Erdan, perwakilan dari Israel. Zhang meminta Erdan untuk bersikap sopan dan menghargai PBB.
Pada Rabu, 23 November 2023, Erdan menyerang PBB karena menerima mentah-mentah data korban tewas yang diajukan oleh Hamas. "Tidak tahu malu! Anda sungguh memalukan,” kata Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan, saat berpidato di pertemuan Dewan Keamanan PBB.
Erdan mempermalukan para pejabat PBB karena tuduhannya bahwa lembaga itu menyebut korban Israel hanya di catatan kaki. “Di manakah kemarahan UN Women terhadap Hamas yang memperlakukan perempuan seperti properti dan menggunakan mereka sebagai tameng manusia? Mengapa baru sekarang Anda memutuskan untuk berbicara tentang perempuan dan anak-anak di Gaza?” kata Erdan.
Tuduhan Erdan tidak diterima oleh Duta Besar Cina untuk PBB Zhang Jun, yang memimpin pertemuan pada hari Rabu. “Perwakilan Israel yang terhormat,” kata Zhang. “Saya ingin mengingatkan Anda bahwa Anda dapat sepenuhnya mengungkapkan pendapat berbeda dalam pernyataan Anda, tapi tolong tunjukkan rasa hormat setidaknya kepada para pejabat yang diundang ke pertemuan tersebut.”
“Ini adalah acara Dewan Keamanan PBB dan aturan yang harus dipatuhi oleh semua orang. Saya ingin mengingatkan Anda untuk memperhatikan. Dan tolong, lanjutkan pidatomu”.
Cina menunjukkan dukungannya untuk Palestina. Bulan lalu, Zhang telah menuduh Israel menyebabkan bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pada 11 November 2023, Cina mendesak agar Israel segera mencabut blokade Gaza dan memastikan aliran pasokan penting ke wilayah tersebut, terutama bahan bakar untuk fasilitas kemanusiaan dan medis tidak dibatasi.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi menyatakan bahwa situasi yang meningkat pesat di Timur Tengah menyebabkan kurangnya keadilan bagi rakyat Palestina.
Setelah menjabat sebagai presiden bergilir Dewan Keamanan PBB pada bulan November ini, Kementerian Luar Negeri mengumumkan bahwa Beijing akan melakukan segala upaya untuk memulihkan perdamaian di Palestina.
Meskipun negara-negara Barat menyatakan dukungan kuatnya terhadap "Israel" setelah agresi mereka yang terus berlanjut di Gaza , Beijing mengambil sikap yang relatif tidak memihak. Kami menyesalkan hilangnya nyawa warga sipil, menyerukan penghentian segera permusuhan dan menegaskan kembali dukungannya terhadap solusi dua negara, yang bertujuan untuk mendirikan negara Palestina yang otonom," kata Kementerian Luar Negeri Cina beberapa waktu lalu.
Zhang menyatakan bahwa Cina mendesak agar dihentikannya perang Israel Hamas. Dalam pertemuan PBB tersebut, Zhang menjelaskan bahwa kita harus meningkatkan upaya untuk mendorong diakhirinya permusuhan dan realisasi gencatan senjata.
Zhang juga menambahkan bahwa Beijing mendukung upaya diplomatik yang akan mengarah pada pembebasan lebih banyak tawanan dan membuka jalan bagi dialog dan negosiasi serta pemulihan perdamaian.
Israel dan Hamas akan memulai gencatan senjata sementara hari ini, Jumat 24 November 2023. Gencatan senjata itu untuk melepaskan sejumlah sandera Israel oleh Hamas dan membebaskan tawanan Palestina yang dikurung di penjara Israel.
AL MAYADEEN | REUTERS | PALESTINE CHRONICLE
Pilihan editor: Menlu Retno Mengadu ke Inggris Soal Israel: Kekejaman di Gaza Kelewat Batas