TEMPO.CO, Jakarta - Dino Patti Djalal, Founder dan Chairman, Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) menerima Penghargaan Menteri Luar Negeri Jepang periode 2023 (Reiwa 5). Seremoni serah-terima penghargaan diberikan pada 21 November 2023 lewat Upacara Penganugerahan Penghargaan Menteri Luar Negeri Jepang di rumah dinas Duta Besar Jepang yang dihadiri oleh keluarga dan rekan-rekan Bapak Dino.
Kedutaan Besar Jepang di Jakarta dalam keterangan menjelaskan penghargaan ini diberikan karena Dino dinilai berkontribusi besar dalam mempromosikan pemahaman tentang kebijakan luar negeri dan pemikiran Jepang di kalangan negara-negara anggota ASEAN termasuk Indonesia baik dalam seminar maupun acara FPCI. Dino juga berupaya untuk memperkuat hubungan kerja sama Jepang dan Indonesia di masa pemerintahan mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, di mana saat itu Dino menjabat sebagai Staf Khusus Presiden. Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji menyampaikan apresiasi kepada Dino atas kontribusi yang telah diberikan.
Dikutip dari laman resmi pribadinya, Dino merupakan anak kedua dari diplomat terkenal pasangan Hasjim Djalal dan Zurni. Ia lahir pada 10 September 1965 di Beograd, Yugoslavia, sebuah negara di Eropa yang kini terpecah menjadi Kroasia, Serbia, Slovenia, dan beberapa negara lain.
Ia menempuh pendidikan SD Muhammadiyah dan SMP Al Azhar Jakarta. Lalu, pendidikan SMA di McLean, Virginia, Amerika Serikat. Ia kemudian meraih gelar Sarjana Ilmu Politik di
Carleton University (Ottawa, Kanada), Magister Ilmu Politik di Simon Fraser University (Vancouver, Kanada), dan Doktor Hubungan Internasional di London School of Economics and Political Science (London, Inggris).
Pada 1987, Dino mulai bergabung dengan Kementerian Luar Negeri. Pada 1999, Ia ditunjuk menjadi juru bicara pemerintah Indonesia saat referendum PBB di Timor Leste. Lalu, pada 2002, ia menjadi Direktur Urusan Amerika Utara di Kementerian Luar Negeri RI.
Hingga pada Juni 2014, Dino ditunjuk menjadi menjadi Wakil Menteri Luar Negeri. Namun jabatan itu hanya Ia emban selama tiga bulan saja sampai Oktober 2014. Pertengahan 2015, Ia pensiun dari pengabdian di pemerintahan. Lepas dari pemerintahan, Dino mendirikan organisasi bernama FPCI pada 2015.
Pilihan Editor: Menteri Industri Pertahanan Australia Kunjungan Kerja ke Indonesia
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini