TEMPO.CO, Jakarta - Tiga warga negara Indonesia yang menjadi relawan di RS Indonesia di Gaza berada dalam keadaan selamat setelah area sekitar rumah sakit tersebut dihantam serangan udara Israel pada Kamis, 9 November 2023. Kementerian Luar Negeri mengatakan telah memastikan kabar relawan, yang sudah bisa dihubungi.
“Kemlu telah berkomunikasi dengan pihak MER-C dan memperoleh informasi bahwa 3 WNI relawan di Rumah Sakit Indonesia sudah bisa dihubungi dan dalam keadaan baik. Ketiganya berada di basemen saat terjadinya serangan,” kata juru bicara Kemlu, Lalu Muhammad Iqbal lewat pesan singkat pada Jumat, 10 November 2023.
Area wilayah RSI di Gaza pada Kamis petang waktu setempat mendadak diserang oleh militer Israel.
Seperti dilansir media Palestina Quds News Network, sekitar 20 serangan udara dilancarkan oleh Israel di area yang menjadi lokasi pengungsian puluhan ribu warga Palestina di utara Gaza tersebut. Mereka adalah korban terluka, sakit, dan terlantar, yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.
Iqbal menambahkan, sasaran roket adalah daerah Taliza’tar yang lokasinya sangat dekat RSI, sehingga rumah sakit mengalami sejumlah kerusakan fisik tambahan.
“Indonesia sekali lagi mengutuk serangan-serangan biadab terhadap warga dan obyek sipil, khususnya fasilitas-fasilitas kemanusiaan di Gaza,” ujarnya.
RSI yang berada di Beit Lahia, Gaza utara, Palestina, dibangun di atas tanah wakaf dari Ismail Haniyeh seluas 16.261 meter persegi. Organisasi sosial Lembaga Medis dan Kemanusiaan (MER-C) menjadi perantara realisasi rumah sakit ini.
Dikutip dari laman resmi MER-C, rencana pembangunan RSI di Gaza diutarakan kepada Menteri Kesehatan Palestina Bassim Naim pada 23 Januari 2009. Kala itu, MER-C menyebut banyaknya donasi dari Indonesia dapat dialokasikan untuk kebutuhan sarana kesehatan tambahan.
Israel juga kembali melancarkan serangan udara di atau dekat setidaknya tiga rumah sakit pada Jumat, 10 November 2023, kata para pejabat Gaza, sehingga semakin memperparah sistem kesehatan yang genting di Palestina. Para pekerja medis di wilayah kantong tersebut berjuang untuk mengatasi ribuan orang yang terluka atau kehilangan tempat tinggal dalam perang Israel melawan kelompok Hamas.
“Israel melancarkan serangan serentak terhadap sejumlah rumah sakit selama beberapa jam terakhir,” kata juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf Al-Qidra kepada televisi Al Jazeera.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 18 dari 35 rumah sakit di Gaza dan 40 pusat kesehatan lainnya tidak dapat beroperasi karena kerusakan akibat pemboman atau kekurangan bahan bakar.
NABIILA AZZAHRA A. | QUDS NEWS NETWORK | SITA PLANASARI AQUADINI | REUTERS
Pilihan Editor Kelompok Separatis Kolombia Akhirnya Bebaskan Ayah Bintang Liverpool Luis Diaz