TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengkritik Dewan Keamanan PBB dan negara-negara Barat atas serangan demi serangan di Jalur Gaza oleh Israel. Menurut Erdogan, Dewan Keamanan PBB benar-benar tidak efektif. "PBB sekali lagi gagal memenuhi tanggung jawabnya,” kata Erdogan saat ia menyampaikan pidatonya di media sosial X pada hari Rabu, 18 Oktober 2023.
Menurut Erdogan, serangan terhadap rumah sakit di Gaza yang menewaskan 500 orang pada Selasa, telah membawa pembantaian ke dimensi lain. Ia mengutuk para pelaku serangan yang merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan dan genosida terhadap rakyat Gaza.
Erdogan juga mengecam keras negara-negara Barat. “Mereka tidak meninggalkan kebutuhan bisnis yang terlewat dalam hal hak asasi manusia dan kebebasan, karena tidak mengambil langkah apa pun untuk meringankan penderitaan warga Palestina dan malah menambah bahan bakar ke dalam api," ujarnya.
“Mereka yang menuangkan bahan bakar ke dalam api dengan pernyataan yang mereka buat sejak 7 Oktober sama-sama bertanggung jawab atas pembantaian kemarin seperti halnya para pelakunya,” kata Erdogan.
Erdogan kembali menuduh Israel melakukan kejahatan perang dalam 12 hari terakhir. Israel telah melakukan pemboman terhadap orang-orang tidak bersalah yang bermigrasi ke zona aman, gerbang perbatasan, masjid, sekolah dan pemukiman sipil.
Erdogan juga mengecam organisasi media internasional yang berlomba-lomba membenarkan pembantaian dengan publikasi mereka yang bias dan munafik.
Sambil mengkritik Barat, Erdogan memuji Pertemuan Luar Biasa Komite Eksekutif Organisasi Kerjasama Islam (OKI) yang diadakan di Jeddah. "Pertemuan tersebut menunjukkan tekad dunia Islam dalam menghadapi penindasan Israel yang semakin meningkat, solidaritasnya terhadap rakyat Palestina dan dukungannya terhadap perjuangan Palestina,” katanya.
Israel melakukan serangan besar-besaran di Jalur Gaza sebagai balasan atas tindakan Hamas pada 7 Oktober 2023. Hamas menyerang Israel melalui Operasi Banjir Al Aqsa yang dilakukan secara mendadak.
Militer Israel kemudian melancarkan Operasi Pedang Besi dengan menyasar Hamas di Gaza yang terkepung. Setidaknya 3.478 warga Palestina telah terbunuh, sedangkan di Israel jumlah korban lebih dari 1.400 orang.
TRT WORLD
Pilihan Editor: Kenapa Jalur Gaza Jadi Zona Pertempuran Israel - Palestina?