TEMPO.CO, Jakarta -Penembakan massal terjadi di Mal Siam Paragon di Bangkok, Thailand pada Selasa, 3 Oktober 2023, menewaskan dua warga negara asing dan membuat lima orang luka-luka.
Dua orang yang tewas adalah warga negara Cina dan Myanmar, menurut Kepala Polisi Nasional Torsak Sukvimol kepada wartawan. Sedangkan, pelaku adalah seorang remaja berusia 14 tahun yang telah ditangkap polisi setempat pada Selasa malam.
Ratusan pengunjung sedang memadati pusat perbelanjaan populer di Bangkok pada Selasa petang ketika tiba-tiba terdengar suara tembakan di dekat toko ritel kelas atas.
Video dan foto yang beredar di media sosial menunjukkan orang-orang bergegas menuju pintu keluar Siam Paragon Mall, dipandu oleh penjaga keamanan, ketika “penembak aktif” dilaporkan berkeliaran di mal.
Stasiun televisi Channel 3 melaporkan suara mirip tembakan terdengar di toilet di lantai dasar.
Salah satu video menunjukkan orang-orang berlindung di ruangan gelap di dalam sebuah restoran, sementara siaran langsung televisi menunjukkan antrian panjang lalu lintas di luar mal di tengah hujan lebat.
Stasiun Siam Skytrain Bangkok, di sebelah mal, dilaporkan langsung ditutup setelah kejadian tersebut, saat tersangka masih belum diketahui identitasnya.
Seorang saksi mata menggambarkan kekacauan saat serangan terjadi. “Sekitar pukul 16.30, saya mendengar suara tembakan keras, terus menerus, sekitar 10 kali,” kata Thanpawasit Singthongkham, 31, yang bekerja di sebuah restoran Jepang di mal tersebut.
“Kemudian department store mengumumkan bahwa ada penembakan. Tanda darurat dinyalakan dan semua orang lari untuk keluar,” sambungnya.
Pihak berwenang segera menangkap dan menginterogasi pelaku atas serangan bersenjata tersebut, Departemen Detektif Kepolisian Metropolitan Thailand mengatakan di halaman Facebook-nya.
Layanan darurat membagikan gambar seorang petugas polisi menangkap dan memborgol seseorang yang berbaring telungkup di lantai.
Sebelumnya, Biro Investigasi Pusat mengunggah gambar buram di halaman Facebook-nya yang menunjukkan seseorang yang disebut sebagai pria bersenjata, mengenakan celana kargo khaki dan topi bisbol.
Setelah ditangkap, polisi pada Rabu, 4 Oktober 2023 menemukan bahwa pelaku menderita gangguan psikologis dan telah memodifikasi pistol yang dirancang untuk menembakkan peluru kosong.
Penyelidik sedang menelusuri latar belakang anak tersebut, yang adalah seorang gamer online, dan berencana untuk berbicara dengan teman-temannya mengenai kondisi mentalnya, kata kepala polisi nasional.
Ia menambahkan bahwa merupakan hal yang tidak biasa untuk menangkap seorang pelaku penembakan hidup-hidup.
“Kami harus menyelidiki tersangka, apakah ia pernah melakukan kekerasan dan agresif sebelumnya,” kata kepala polisi Torsak Sukvimol dalam sebuah wawancara televisi.
Torsak mengatakan tersangka mengalami gangguan psikologis dan cocok dengan profil penembak aktif, seraya menambahkan bahwa ia telah menanyai bocah yang ditahan tersebut.
“Awalnya saya berbicara dengannya untuk menenangkannya...ia tampak mendengar seseorang berbicara kepadanya, ia mendengar sesuatu, ada suara yang katanya menyuruhnya untuk menembak,” imbuh Torsak.
Perdana Menteri Srettha Thavisin menyatakan keprihatinannya atas insiden tersebut. Setelah polisi menangkap pelaku, Thavisin mengunjungi korban yang luka-luka beserta keluarga mereka di Rumah Sakit Chulalongkorn.
Ia menyerahkan penyelesaian kasus ini kepada Menteri Pariwisata, Menteri Luar Negeri, Menteri Kesehatan, dan kepolisian.
Ia prihatin atas kejadian ini, dan khususnya menyampaikan belasungkawa melalui Duta Besar Cina untuk Thailand, Han Zhiqiang, terhadap keluarga turis asal Cina yang menjadi korban jiwa dan luka-luka.
“Mulai sekarang, pemerintah Thailand akan mengimplementasikan langkah-langkah keamanan tertinggi untuk keselamatan semua turis,” tulisnya di media sosial X pada Selasa.
Pilihan Editor: Saksi Mata Gambarkan Kekacauan Saat Penembakan di Siam Paragon Bangkok
REUTERS | CHANNEL NEWS ASIA | ANTARA