Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

SpaceX Digugat karena Tak Mau Terima Pengungsi dan Pencari Suaka Jadi Pegawai

Reporter

image-gnews
Axiom Mission 2 (Ax-2) di atas kapsul SpaceX Falcon 9 dan Dragon, membawa 4 awak ke Stasiun Luar Angkasa Internasional, lepas landas dari Kennedy Space Center, Florida, AS, 21 Mei 2023. REUTERS/Joe Skipper
Axiom Mission 2 (Ax-2) di atas kapsul SpaceX Falcon 9 dan Dragon, membawa 4 awak ke Stasiun Luar Angkasa Internasional, lepas landas dari Kennedy Space Center, Florida, AS, 21 Mei 2023. REUTERS/Joe Skipper
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kehakiman Amerika Serikat menggugat SpaceX atas tuduhan diskriminasi terhadap para pencari suaka dan pengungsi dalam proses perekrutan pegawai SpaceX. CEO SpaceX Elon Musk sebelumnya pernah mengklaim kalau hukum keamanan dalam negeri telah melarangnya merekrut WNA.

“Gugatan yang dilayangkan pada SpaceX menyebutkan terhitung sejak September 2018 sampai Mei 2022, SpaceX telah secara rutin menolak pelamar pekerjaan dari latar belakang pencari suaka dan pengungsi yang melamar pekerjaan disana, bahkan menolak mempertimbangkan mereka karena status kewarga-negaraannya. Ini melanggar undang-undang imigrasi dan nasionalitas,” demikian keterangan Kementerian Kehakiman Amerika Serikat, Kamis, 24 Agustus 2023.

Disebutkan lowongan pekerjaan di SpaceX selama bertahun-tahun hanya menerima lamaran warga negara Amerika Serikat atau mereka yang memegang status permanen resident atau yang sering merujuk pada para pemegang green card karena perusahaan teknologi roket tersebut dilindungi oleh undang-undang International Traffic in Arms Regulations (ITAR).

Sampai Kamis, 24 Agustus 2023, lowongan pekerjaan di SpaceX untuk posisi teknisi bidang Propulsion masih diperuntukkan warga negara Amerika Serikat, pemegang permanent resident atau bisa menerima waiver dari Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat. Pada 2016, Musk pernah mengatakan pihaknya sangat ingin merekrut pekerja bertalenta dari luar Amerika Serikat, namun Kementerian Luar Negeri melarangnya untuk melakukan hal itu.    

Gugatan hukum yang dilayangkan pada SpaceX menyebut kalau para pencari suaka dan pengungsi punya hak yang sama untuk mendapatkan pekerjaan sama seperti warga negara Amerika Serikat, di mana hal ini diatur dalam undang-undang imigrasi dan nasionalisasi 1965. Undang-undang ini menghapuskan sistem penerimaan preferensial, yang secara eksplisit mengutamakan imigran dari Eropa barat dan Eropa utara serta memberlakukan batas waktu untuk imigran dari belahan bumi barat.           

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sumber: RT.com

Pilihan Editor: Mahasiswa Bajak Paket Shopee Isi iPhone dan Macbook, Polisi: Diduga Anggi Tidak Bekerja Sendiri

     

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lebih dari 90 Persen Penduduk Tinggalkan Nagorno-Karabakh, PM Armenia: Ini Pembersihan Etnis!

4 jam lalu

Warga duduk di dalam bus di pusat Stepanakert sebelum meninggalkan Nagorno-Karabakh, wilayah yang dihuni etnis Armenia, 25 September 2023. REUTERS/David Ghahramanyan
Lebih dari 90 Persen Penduduk Tinggalkan Nagorno-Karabakh, PM Armenia: Ini Pembersihan Etnis!

Italia mengatakan Armenia telah meminta Uni Eropa menyediakan tempat penampungan sementara


Truk Pengangkut Bahan Beracun Terguling di Illinois AS, 5 Orang Tewas dan 5 Lainnya Kritis

5 jam lalu

Suasana kendaraan dalam badai debu, yang memangkas jarak pandang mendekati nol dan memicu serangkaian tabrakan berantai yang melibatkan puluhan kendaraan, di jalan raya di Springfield, Illinois, AS. 1 Mei 2023 dalam gambar ini diperoleh dari media sosial. Thomas DeVore melalui TMX/melalui REUTERS
Truk Pengangkut Bahan Beracun Terguling di Illinois AS, 5 Orang Tewas dan 5 Lainnya Kritis

Sebuah truk yang membawa zat beracun terbalik di Illinois, Amerika Serikat menyebabkan sedikitnya lima orang tewas dan lima lainnya kritis


DPR AS Loloskan RUU Bipartisan untuk Hindari Shutdown, Menanti Pengesahan Senat dan Biden

7 jam lalu

Ketua DPR AS Kevin McCarthy (R-CA) berbicara kepada wartawan di Capitol AS setelah Dewan Perwakilan Rakyat mengesahkan rancangan undang-undang pendanaan pemerintah sementara untuk mencegah Shutdown pemerintah segera, di Capitol Hill di Washington, AS 30 September 2023. REUTERS/ Ken  Cedeno
DPR AS Loloskan RUU Bipartisan untuk Hindari Shutdown, Menanti Pengesahan Senat dan Biden

DPR AS mengesahkan rancangan undang-undang pendanaan sementara pada Sabtu yang berhasil menghindarkan Amerika Serikat dari shutdown


Cina Murka, Tuduh Amerika Serikat Kerajaan Kebohongan

18 jam lalu

Ilustrasi Bendera Cina dan Bendera Amerika Serikat. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Cina Murka, Tuduh Amerika Serikat Kerajaan Kebohongan

Amerika Serikat disebut Cina sebagai kerajaan kebohongan karena menuduh Beijing memanipulasi informasi.


Amerika Serikat di Ambang Shutdown, Layanan Pemerintah Bakal Lumpuh

19 jam lalu

Ribuan bendera AS terlihat di halaman National Mall menjelang upacara pelantikan Joe Biden sebagai presiden Amerika Serikat ke-46 di Washington DC, Senin, 18 Januari 2021. REUTER/Carlos Barria
Amerika Serikat di Ambang Shutdown, Layanan Pemerintah Bakal Lumpuh

Penutupan pemerintahan atau government shutdown tengah mengancam Amerika Serikat. Sejumlah layanan bakal lumpuh.


AS Kutuk Vonis Hukuman Seumur Hidup pada Akademisi Muslim Uighur Rahile Dawut

1 hari lalu

Akademisi Uighur, Rahile Dawut. (Dok.Lisa Ross)
AS Kutuk Vonis Hukuman Seumur Hidup pada Akademisi Muslim Uighur Rahile Dawut

Amerika Serikat mengutuk hukuman seumur hidup yang dijatuhkan pengadilan di Cina kepada akademisi Muslim Uighur terkenal Rahile Dawut.


Sebagai Bekas Migran, Elon Musk Ingin AS Menerima Pendatang Pekerja Keras dan Jujur

1 hari lalu

Elon Musk, Chief Executive Officer SpaceX dan Tesla serta pemilik X, melihat ke arah Rio Grande saat berkunjung ke perbatasan AS dengan Meksiko tempat banyak imigran menyeberang ke Amerika Serikat di Eagle Pass, Texas, AS, 28 September 2023. REUTERS/Brian Snyder
Sebagai Bekas Migran, Elon Musk Ingin AS Menerima Pendatang Pekerja Keras dan Jujur

Elon Musk mendatangi perbatasan menemui pejabat dan politisi untuk mendapatkan pandangan "tanpa filter" mengenai penanganan migran.


Biden: Penutupan Pemerintah Bisa Berdampak Besar pada Angkatan Bersenjata

1 hari lalu

Presiden AS Joe Biden dan Ketua DPR Kevin McCarthy di Gedung Putih, 22 Mei 2023. REUTERS/Leah Millis
Biden: Penutupan Pemerintah Bisa Berdampak Besar pada Angkatan Bersenjata

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden memperingatkan bahwa penutupan pemerintahan bisa berdampak besar pada angkatan bersenjata.


DPR Tolak RUU Pendanaan Sementara, Pemerintah AS Tutup Besok

1 hari lalu

Ketua DPR Kevin McCarthy berbicara kepada wartawan saat konferensi pers tentang penutupan pemerintah AS di Capitol di Washington, 29 September 2023. REUTERS/Jonathan Ernst
DPR Tolak RUU Pendanaan Sementara, Pemerintah AS Tutup Besok

Anggota Republik garis keras di DPR menolak RUU pendanaan sementara, akibatnya lembaga Pemerintah AS ditutup mulai besok karena tidak ada anggaran.


PBB Siap Tampung 120.000 Pengungsi Etnis Armenia yang Eksodus dari Nagorno-Karabakh

1 hari lalu

Orang-orang berkumpul di dekat pusat bantuan bagi pengungsi dari wilayah Nagorno-Karabakh di desa perbatasan Kornidzor, Armenia, 29 September 2023. REUTERS/Irakli Gedenidze
PBB Siap Tampung 120.000 Pengungsi Etnis Armenia yang Eksodus dari Nagorno-Karabakh

Lebih dari 88.000 orang telah menyeberang ke Armenia dari Nagorno-Karabakh dan totalnya bisa mencapai 120.000 orang.