TEMPO.CO, Jakarta - Rencana pemerintah Jepang membuang air dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir atau PLTN Fukushima menuai protes keras dari penduduk Korea Selatan. Partai oposisi mayoritas dan kelompok masyarakat di Korea Selatan menggelar unjuk rasa pada Rabu, 23 Agustus 2023, menentang rencana Jepang itu.
Jepang akan membuang air PLTN Fukushima pada Kamis, 24 Agustus 2023. Pemerintahan Presiden Yoon Suk Yeol dikecam oleh rakyatnya karena membela rencana Jepang tersebut.
“Kami bermaksud meminta pertanggungjawaban pemerintahan Yoon karena gagal menjalankan tugasnya,” kata pemimpin oposisi Partai Demokrat Lee Jae-myung pada pertemuan partai. Dia menyebut rencana Jepang membuang air dari pembangkit listrik Fukushima sebagai tindakan teror.
Kekhawatiran masyarakat Korea Selatan masih tinggi atas rencana pelepasan lebih dari 1 juta metrik ton air radioaktif yang telah diolah mulai pukul 13.00 waktu Jepang pada hari Kamis. Menurut survei, mayoritas masyarakat menyatakan kekhawatirannya terhadap makanan laut dan kontaminasi laut.
Dalam survei publik bulan Juli oleh lembaga survei Media Research, 62 persen orang mengatakan mereka akan mengurangi atau berhenti mengonsumsi makanan laut. Kekhawatiran terus berlanjut meskipun ada jaminan pemerintah Korea Selatan untuk memantau dengan cermat pelepasan limbah air radioaktif tersebut.
Anggota Partai Demokrat dan Menteri Luar Negeri Park Jin bentrok di parlemen atas kemungkinan dampak langsung ke Korea Selatan. Park mengatakan arus akan membawa air di sekitar Pasifik di sepanjang Amerika sebelum mencapai pantai Korea Selatan dalam empat tahun yang mengandung tritium radioaktif lebih sedikit daripada air laut normal. Park juga mengulangi posisi pemerintah bahwa penilaiannya tidak berarti mendukung gagasan Jepang.
Jepang mengatakan bahwa pelepasan air tersebut aman. Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menyetujui rencana tersebut pada Juli. Badan itu mengatakan bahwa pelepasan air Fukushima telah memenuhi standar internasional dan bahwa dampaknya terhadap manusia dan lingkungan dapat diabaikan.
Dokumen dari pemerintah Jepang dan operator pabrik Fukushima menunjukkan bahwa kontaminan radioaktif akan dihilangkan dari air sebelum dipompa ke laut. Limbah radioaktif hanya menyisakan jejak yang jauh di bawah standar peraturan.
Korea Selatan menyatakan menerima kesimpulan IAEA.
Cina bereaksi lebih keras. Negara ini menyebut tindakan Jepang itu sangat egois. Pada hari Selasa lalu, Cina memanggil duta besar Jepang untuk mengajukan protes diplomatik.
REUTERS
Pilihan Editor: India Hitung Mundur Pendaratan Chandrayaan 3 di Bulan