TEMPO.CO, Jakarta - World Food Programme (WFP) pada Jumat, 18 Agustus 2023, mengumumkan akan mengurangi semua program bantuan di Yaman terhitung mulai akhir September 2023. Keputusan itu diambil karena WFP sedang mengalami krisis pendanaan.
WFP dalam pernyataannya yang dipublikasi dalam website mereka menjelaskan kalau lembaga itu sedang kekurangan uang untuk mendanai operasiopnal mereka di Yaman terhitung mulai akhir September 2023 hingga selanjutnya. Kondisi ini membuat WFP terpaksa mengambil keputusan yang sulit untuk memangkas program bantuan makanan di penjuru Yaman dalam beberapa bulan ke depan. Krisis pendanaan ini akan berdampak pada sebagian besar program-program WFP.
Di antara program WFP di Yaman adalah General Food Assistance (GFA), Nutrition, School Feeding dan Resilience Activities. Pada enam bulan pertama 2023, total sudah dilakukan 17.7 juta intervensi pada program-program tersebut.
“Di bawah program GFA, ada 13,1 juta manfaat yang dibagikan pada warga di penjuru Yaman saat ini atau setara dengan 40 persen dari standar keranjang makanan WFP. Tanpa adanya pendanaan baru, WFP berharap sekitar tiga juta warga di utara Yaman akan terkena dampak dan 1,4 juta penerima manfaat di wilayah selatan Yaman,” demikian keterangan WFP.
Delegasi WFP di Yaman Richard Ragan mengatakan pihaknya telah mengkonfrontasi bahwa sulit mengambil keputusan untuk mengurangi jatah makan orang-orang yang kelaparan. Ada jutaan warga Yaman yang masih bergantung pada bantuan demi bisa bertahan hidup.
“Kami tidak bisa mengambil keputusan ini dengan mudah dan mengetahui aka nada penderitaan dari pemangkasan ini,” kata Ragan.
Perang Yaman sudah berlangsung selama sembilan tahun antara militer Yaman dengan kelompok radikal Houthi. Perang telah menyebabkan krisis kemanusiaan dan kesehatan serta penurunan yang tajam pada perekonomian negara itu.
Sumber: middleeastmonitor.com
Pilihan Editor: Curhat Sri Mulyani: Menkeu Sering Disalahkan saat Terjadi Krisis Keuangan
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.