TEMPO.CO, Jakarta - Berita top 3 dunia dimulai dari korban kapal pesiar tenggelam di Singapura. Korban yang berusia 64 tahun ditemukan tewas. Berita lainnya adalah Walt Disney tak menyiarkan serial Ataturk di Turki hingga AS yang ketar-ketir dalam menghadapi Cina. Berikut berita selengkapnya:
1. Korban Kapal Pesiar di Selat Singapura Ditemukan, Hari Ini Ulang Tahunnya
Wanita India berusia 64 tahun yang hilang setelah jatuh dari kapal pesiar Royal Caribbean Spectrum of the Seas di Selat Singapura, ditemukan telah meninggal, kata putranya pada hari Rabu, 2 Agustus 2023.
Reeta Sahani dan suaminya Jakesh Sahani, 70 tahun, sedang dalam perjalanan kembali ke Singapura dari Penang, Malaysia, dengan kapal pesiar itu pada Senin, yang juga merupakan hari terakhir pelayaran empat hari pasangan itu, ketika dia jatuh dari kapal ke Selat Singapura.
Putra wanita itu, Vivek Sahani, dalam sebuah posting Instagram menulis, "... sayangnya kami telah mengetahui bahwa ibu saya telah meninggal. Saya mohon kalian memberi kami privasi saat kami berduka atas kehilangan dia."
Dia juga berterima kasih kepada Kementerian Luar Negeri India dan menteri S Jaishankar, dan Komisi Tinggi India di Singapura karena "membantu kami dalam menyelesaikan masalah ini".
"Ironisnya, hari ini juga hari ulang tahunnya," kata Vivek seperti dikutip kantor berita India PTI.
Komisi Tinggi India di SIngapura mengatakan, akan membantu keluarga yang berduka dan memfasilitasi visa untuk mereka.
Sebelumnya dalam serangkaian tweet pada hari Selasa, Komisi mengatakan "terus berhubungan dengan keluarga Sahani sejak berita tentang insiden malang itu sampai kepada kami". Komisi Tinggi juga berhubungan dekat dengan otoritas Singapura untuk mengatasi masalah terkait dan memfasilitasi prosedur hukum.
Misi tersebut mengatakan bahwa pihaknya juga telah menghubungi kepala perusahaan pelayaran Royal Caribbean India untuk memperluas semua kerja sama.
"Kami tetap berkomitmen penuh untuk mendukung keluarga," kata Komisi Tinggi.
Selat Singapura adalah rute pelayaran sibuk sepanjang 113 km dan lebar 19 km antara Selat Malaka dan Laut Cina Selatan dengan Singapura di sebelah utara selat tersebut.
Otoritas Maritim dan Pelabuhan Singapura (MPA) telah mengerahkan dua kapal patroli untuk membantu pencarian di perairan Singapura, sementara 22 kapal komersial juga membantu pencarian penumpang yang hilang, lapor Channel News Asia.
Pusat Koordinasi Penyelamatan Maritim (MRCC) Singapura juga mengoordinasikan operasi pencarian dan penyelamatan dengan BASARNAS, yang telah mengerahkan tiga kapal untuk membantu upaya tersebut.
Sebelumnya dalam siaran pers pada hari Senin, MPA mengatakan bahwa sekitar pukul 07:50 pada hari Senin, MRCC diberitahu bahwa seorang penumpang di atas kapal penumpang berbendera Siprus, Spectrum of the Seas, telah jatuh ke laut di Selat Singapura.
"MRCC Singapura mengoordinasikan pencarian dan segera mengeluarkan siaran keselamatan navigasi ke kapal-kapal di Selat Singapura dan kapal-kapal di pelabuhan untuk terus mencari orang yang hilang dan melaporkan setiap penampakan ke MRCC Singapura," kata rilis tersebut.
Kapal pesiar itu berlabuh lebih awal di Singapura untuk mendukung penyelidikan, dan telah meninggalkan Singapura sekitar pukul 16:30, kata rilis itu.
Berita Selanjutnya
Artikel Terkait
-
Amerika Serikat di Ambang Shutdown, Layanan Pemerintah Bakal Lumpuh
-
AS Kutuk Vonis Hukuman Seumur Hidup pada Akademisi Muslim Uighur Rahile Dawut
-
Biden: Penutupan Pemerintah Bisa Berdampak Besar pada Angkatan Bersenjata
-
DPR Tolak RUU Pendanaan Sementara, Pemerintah AS Tutup Besok
-
Top 3 Dunia: Timor Leste - Cina, Pertemuan Putin dan Bos Baru Wagner, Shutdown AS
Rekomendasi Artikel
Video Pilihan
Cina Murka, Tuduh Amerika Serikat Kerajaan Kebohongan
1 jam lalu

Amerika Serikat disebut Cina sebagai kerajaan kebohongan karena menuduh Beijing memanipulasi informasi.
Amerika Serikat di Ambang Shutdown, Layanan Pemerintah Bakal Lumpuh
3 jam lalu

Penutupan pemerintahan atau government shutdown tengah mengancam Amerika Serikat. Sejumlah layanan bakal lumpuh.
AS Kutuk Vonis Hukuman Seumur Hidup pada Akademisi Muslim Uighur Rahile Dawut
7 jam lalu

Amerika Serikat mengutuk hukuman seumur hidup yang dijatuhkan pengadilan di Cina kepada akademisi Muslim Uighur terkenal Rahile Dawut.
Biden: Penutupan Pemerintah Bisa Berdampak Besar pada Angkatan Bersenjata
12 jam lalu

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden memperingatkan bahwa penutupan pemerintahan bisa berdampak besar pada angkatan bersenjata.
DPR Tolak RUU Pendanaan Sementara, Pemerintah AS Tutup Besok
14 jam lalu

Anggota Republik garis keras di DPR menolak RUU pendanaan sementara, akibatnya lembaga Pemerintah AS ditutup mulai besok karena tidak ada anggaran.
Top 3 Dunia: Timor Leste - Cina, Pertemuan Putin dan Bos Baru Wagner, Shutdown AS
17 jam lalu

Top 3 Dunia dibuka dengan kabar dari Timor Leste bahwa negara tersebut belum menjalin kerja sama militer dengan Cina.
Normalisasi Israel - Saudi Tak Akan Perbesar Peluang Palestina Merdeka
1 hari lalu

Normalisasi hubungan antara Arab Saudi dan Israel tampaknya tidak akan memperbesar peluang Palestina mendapat menjadi negara merdeka dan berdaulat.
Liverpool Jual Saham Minoritas ke Investor Olahraga Berbasis di New York
1 hari lalu

Pemilik Liverpool menyatakan investasi itu terutama akan digunakan untuk membayar utang akibat pandemi Covid-19.
Saudi Minta Jaminan Keamanan dari AS sebagai Syarat Hubungan dengan Israel, Palestina Ditinggalkan?
1 hari lalu

Saudi menuntut terbentuknya pakta militer dengan AS sebagai syarat normalisasi hubungan dengan Israel, meski tidak ada konsesi untuk Palestina merdeka
7 Negara dengan Anggaran Kesehatan Terbesar di Dunia
1 hari lalu

Beberapa negara di dunia memberi anggaran kesehatan bagi para warganya dengan nominal yang fantastis. Lalu, negara mana sajakah dengan jumlah anggaran terbesar di dunia?