TEMPO.CO, Jakarta - Eropa Selatan bergulat dengan gelombang panas yang memecahkan rekor selama puncak musim turis musim panas, mendorong pihak berwenang untuk memperingatkan peningkatan risiko masalah kesehatan dan bahkan kematian.
Cuaca ekstrem juga telah mengganggu kehidupan jutaan orang Amerika, dengan panas berbahaya yang membentang dari California Selatan hingga Ujung Selatan. Panas terik juga melanda Timur Tengah.
Gelombang panas diperkirakan lanjut hingga Agustus
Gelombang panas diperkirakan akan bertahan di sebagian besar dunia sepanjang Agustus, kata seorang penasihat panas ekstrem pada Jumat, 21 Juli 2023, menyusul rekor suhu dalam beberapa pekan terakhir.
Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) mengatakan pekan lalu memperkirakan suhu di Amerika Utara, Asia, Afrika Utara, dan Mediterania berada di atas 40 Celcius "untuk beberapa hari yang berkepanjangan minggu ini karena gelombang panas meningkat".
"Kita harus memperkirakan atau setidaknya bersiap untuk gelombang panas ekstrem ini berlanjut hingga Agustus," kata Penasihat Panas Ekstrem Senior untuk WMO John Nairn kepada Reuters.
Nairn mengatakan perubahan iklim berarti gelombang panas akan menjadi lebih sering dan menyebar sepanjang musim.
"Kita sedang dalam tren melihat peningkatan suhu global yang akan berkontribusi pada peningkatan intensitas dan frekuensi gelombang panas," kata Nairn.
"Kami mendapat indikasi yang cukup jelas bahwa mereka sudah tumbuh memasuki musim semi."