TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Volodymyr Zelensky memerintahkan komandan militer memperkuat sektor utara Ukraina setelah pasukan tentara bayaran Wagner membuka pangkalan di Belarus.
Dia mengatakan intelijen dan pasukan keamanan Ukraina telah melaporkan situasi di Belarus, tetangga utara Ukraina, pada pertemuan para pemimpin militer dan politik.
"Keputusannya...adalah untuk Panglima Tertinggi (Jenderal Valeriy) Zaluzhnyi dan komandan 'Utara' (Jenderal Serhiy) Naev menerapkan serangkaian langkah untuk memperkuat arah ini," kata Zelenskiy di aplikasi perpesanan Telegram, Jumat, 30 Juni 2023.
Dia tidak menyebut bos Grup Wagner Yevgeny Prigozhin dalam postingan singkat di Telegram.
Prigozhin terbang dari Rusia ke pengasingan di Belarus pada hari Selasa, 27 Juni 2023, di bawah kesepakatan yang dinegosiasikan oleh Presiden Alexander Lukashenko yang mengakhiri pemberontakan tentara bayarannya di Rusia pada hari Sabtu.
Media telah melaporkan bahwa Wagner dapat mendirikan pangkalan baru di fasilitas militer kosong di dekat kota Asipovichi, sekitar 90 km dari ibu kota Belarusia, Minsk.
Setelah mendorong pasukan Rusia keluar dari wilayah utara tahun lalu, Ukraina mengambil langkah untuk memperketat pertahanan perbatasannya dengan Belarusia, sekutu dekat Rusia.
“Saat ini, tidak ada ancaman langsung tindakan ofensif dari Belarus dan Rusia di zona yang menjadi tanggung jawab Kelompok Pasukan Utara,” kata Naev.
Namun dia mengatakan langkah untuk memperkuat kemampuan pertahanan Ukraina diperlukan jika ada ancaman yang berkembang, dan menambahkan: "Intelijen kami tidak berhenti bekerja untuk mendapatkan informasi."
Zelensky mengatakan situasi di daerah garis depan lainnya, pasokan artileri dan peluru, dan gerak maju pasukan Ukraina melawan pasukan pendudukan Rusia juga dibahas pada pertemuan hari Jumat.
Wakil Menteri Pertahanan Hanna Maliar mengatakan sebelumnya bahwa pasukan Ukraina maju ke segala arah dalam serangan balasan yang mereka mulai terhadap pasukan Rusia bulan ini.
"Jika kita berbicara tentang seluruh garis depan, baik timur maupun selatan, kita telah mengambil inisiatif strategis dan maju ke segala arah," katanya kepada televisi Ukraina.
“Di selatan kami bergerak dengan berbagai keberhasilan, kadang lebih dari satu kilometer, kadang kurang dari satu kilometer, kadang sampai 2 kilometer,” katanya.
Rusia belum mengakui kehilangan wilayah pendudukan akibat serangan balsan Ukraina tersebut.
REUTERS
Pilihan Editor 7 Fakta Kerusuhan Prancis: dari Ribuan Warga Ditahan sampai Rasisme Penyebab Demo