TEMPO.CO, Jakarta - Ukraina mengklaim pasukannya telah merebut kembali tiga desa dari tangan Rusia di wilayah tenggara, pemukiman pertama yang dibebaskan setelah melancarkan serangan balasan minggu ini.
Pasukan Kyiv mengunggah video yang menunjukkan tentara mengibarkan bendera Ukraina di sebuah gedung bekas terkena bom di desa Blahodatne di wilayah Donetsk dan berpose dengan bendera unit mereka di desa Neskuchne yang berdekatan.
"Kami melihat hasil pertama dari serangan balik," kata Valeryi Shershen, juru bicara sektor militer "Tavria" Ukraina, di televisi, Minggu malam, 11 Juni 2023.
Tentara Ukraina juga merebut kembali Makarivka, desa berikutnya di selatan, dan maju antara 300 dan 1.500 meter dalam dua arah di front selatan, kata Wakil Menteri Pertahanan Hanna Maliar dalam sebuah pernyataan.
"Tidak ada posisi yang hilang pada arah di mana pasukan kami berada dalam posisi bertahan," kata Maliar.
Presiden Volodymyr Zelensky pada hari Sabtu memberikan sinyal terkuatnya bahwa Kyiv telah meluncurkan serangan balik untuk merebut kembali tanah di timur dan selatan, membenarkan bahwa "operasi serangan balik dan pertahanan" sedang berlangsung.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada hari Jumat bahwa serangan militer Ukraina sedang berlangsung, tetapi sejauh ini gagal menembus garis pertahanan Rusia dan memakan banyak korban.
Video dari Blahodatne menunjukkan pasukan Ukraina di dalam gedung yang rusak berat saat suara artileri bergemuruh di kejauhan.
"Kami mengusir musuh dari tanah kami. Ini perasaan terhangat yang ada. Ukraina akan menang, Ukraina di atas segalanya," kata seorang tentara tak dikenal dalam video di Facebook.
Rusia mengatakan setidaknya dua kali minggu ini bahwa pihaknya telah memukul mundur serangan Ukraina di dekat pemukiman Velyka Novosilka.
Tenggara yang diduduki dipandang sebagai kemungkinan prioritas bagi pasukan Kyiv yang mencoba memutuskan jembatan darat Rusia ke semenanjung Krimea yang dianeksasi dan membagi pasukan Rusia menjadi dua.
Makarikva berada sekitar 90 km barat laut kota Mariupol, yang terletak di Laut Azov di tepi selatan jembatan darat. Rusia merebut kota besar itu tahun lalu setelah mengepung dan membombardirnya selama beberapa minggu.
Rusia telah membangun benteng besar di wilayah pendudukan untuk mengantisipasi serangan balik Ukraina.
Dalam pernyataannya, Maliar juga mengatakan pasukan Ukraina melanjutkan operasi penyerangan di timur dekat kota Bakhmut yang hancur dan maju 250 meter di dekat Waduk Berkhivka.
Rusia merebut kota Bakhmut bulan lalu setelah pertempuran paling berdarah dan terpanjang dari invasi skala penuh Rusia Februari 2022, tetapi Kyiv mengatakan telah mendapatkan kembali wilayah di sisi-sisi kota.
Staf Umum angkatan bersenjata Ukraina mengatakan secara terpisah bahwa brigade infanteri bermotor telah bergerak maju di garis depan di sekitar kota timur Avdiivka dalam beberapa hari terakhir dan merebut posisi Rusia, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Sebelumnya, Rusia mengklaim telah menghancurkan 7 tank Leopard buatan Jerman serta 10 kendaraan lapis baja Bradley buatan AS.
REUTERS
PILIHAN EDITOR LGBTQ AS Rayakan Bulan Pride di Tengah Meningkatnya Ancaman