Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Seperti Apa Senjata Nuklir Rusia yang Disimpan di Belarus? Intip Kekuatannya

Reporter

image-gnews
Rudal balistik antarbenua Sarmat diluncurkan selama uji coba di kosmodrom Plesetsk di wilayah Arkhangelsk, Rusia, Rabu, 20 April 2022. Rusia mengatakan telah melakukan uji peluncuran pertama rudal balistik antarbenua Sarmat, persenjataan nuklir yang menurut Presiden Vladimir Putin akan membuat musuh mereka ciut. Kementerian Pertahanan Rusia/Handout via REUTERS
Rudal balistik antarbenua Sarmat diluncurkan selama uji coba di kosmodrom Plesetsk di wilayah Arkhangelsk, Rusia, Rabu, 20 April 2022. Rusia mengatakan telah melakukan uji peluncuran pertama rudal balistik antarbenua Sarmat, persenjataan nuklir yang menurut Presiden Vladimir Putin akan membuat musuh mereka ciut. Kementerian Pertahanan Rusia/Handout via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Presiden Rusia Vladimir Putin telah berencana untuk menyimpan sebagian senjata nuklir taktis negaranya di Belarus sejak Maret lalu. Pada Kamis, 25 Mei lalu, Putin pun bergerak maju dengan rencana itu. Pemindahan hulu ledak ke luar Rusia kali ini menjadi yang pertama sejak Uni Soviet jatuh pada 1991.

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengecam penyebaran nuklir tersebut. Namun, Washington sendiri tidak berniat mengubah posisinya terhadap senjata nuklir strategis maupun melihat tanda-tanda Rusia sedang bersiap untuk menggunakan senjata nuklir. Di samping itu, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan bahwa Barat seakan melakukan semua kemungkinan untuk memperpanjang dan meningkatkan konflik bersenjata di Ukraina.

Presiden Belarusia Alexander Lukashenko pun menyatakan, senjata nuklir taktis sudah bergerak sesuai dengan perintah yang ditandatangani Putin walau belum ada konfirmasi dari Kremlin. Setelah Lukashenko menghadiri pembicaraan dengan para pemimpin negara bekas Soviet lainnya, ia akan memeriksa tibanya senjata-senjata itu.

Jenis Senjata Nuklir yang Disimpan Rusia

Senjata nuklir Rusia yang disimpan di Belarusia yakni berjenis taktis, berbeda dengan senjata nuklir strategis. Senjata nuklir taktis digunakan untuk keuntungan taktis di medan perang. Biasanya, dampak nuklir taktis lebih kecil daripada nuklir strategis yang dirancang untuk menghancurkan kota-kota besar.

Menurut Shoigu, dokumen yang ia tanda tangani di Minsk (Ibu Kota Belarusia) menyangkut proses penyimpanan senjata nuklir taktis di Belarusia. Di Washington, Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller menggambarkan rencana itu sebagai “contoh terbaru dari perilaku tidak bertanggung jawab yang telah kita lihat dari Rusia sejak invasi besar-besaran ke Ukraina lebih dari setahun yang lalu”.

Miller mengulangi peringatan Washington bahwa penggunaan senjata kimia, biologi, atau nuklir dalam konflik akan menghadapi “konsekuensi berat”. Ia menambahkan, pihaknya tidak melihat indikasi apa pun bahwa Rusia sedang bersiap menggunakan senjata nuklir sehingga AS merasa tidak perlu menyesuaikan postur nuklir strategis mereka.

Putin berulang kali memperingatkan bahwa Rusia, sebagai negara pemilik senjata nuklir paling banyak, akan menggunakan segala cara untuk mempertahankan diri. Ia telah menjadikan perang Ukraina sebagai pertempuran untuk kelangsungan hidup Rusia melawan Barat yang agresif.

AS dan sekutunya mengatakan, mereka ingin Ukraina mengalahkan pasukan Rusia di medan perang. Akan tetapi, di saat bersamaan, AS menyangkal bahwa mereka ingin menghancurkan Rusia serta menyangkal bahwa perang Ukraina berkaitan dengan perluasan NATO pasca-Soviet.

Belarusia berbatasan dengan tiga anggota NATO: Polandia, Lituania, dan Latvia. Dengan begitu, Rusia akan tetap mengendalikan senjatanya.


Keunggulan Senjata Nuklir Taktis Rusia

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rusia memiliki keunggulan jumlah yang sangat besar atas AS dan aliansi militer NATO dalam hal senjata nuklir taktis. AS yakin Rusia memiliki sekitar 2.000 hulu ledak taktis yang berfungsi. Sementara itu, AS sendiri hanya memiliki sekitar 200 senjata nuklir taktis yang setengahnya berada di pangkalan Eropa.

Shoigu mengatakan bahwa rudal Iskander-M, yang dapat membawa hulu ledak konvensional atau nuklir, telah diserahkan kepada angkatan bersenjata Belarusia. Beberapa pesawat Su-25 juga telah dikonversi untuk penggunaan senjata nuklir. Pihak Kementerian Pertahanan Rusia turut menyatakan, prajurit Belarusia sudah menerima pelatihan yang diperlukan.

Menurut AS, dunia menghadapi bahaya nuklir paling parah sejak Krisis Rudal Kuba 1962 karena pernyataan Putin selama konflik Ukraina. Namun, Moskow mengaku bahwa posisinya kerap disalahtafsirkan.

Traktat Nonproliferasi Nuklir (Treaty on the Non-Proliferation of Nuclear Weapons) sendiri menyatakan bahwa tidak ada tenaga nuklir yang dapat mentransfer senjata atau teknologi nuklir ke tenaga non-nuklir. Walau demikian, perjanjian tersebut mengizinkan senjata nuklir untuk dikerahkan di luar perbatasan suatu negara dengan kontrol yang tetap berada di bawah negara tersebut. 

SYAHDI MUHARRAM | REUTERS

Pilihan Editor: Pentagon Sebut Pesawat Militer AS jadi Sasaran Manuver Agresif Jet Cina

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


3 Fakta Warga Rusia Hilang Di Gunung Rinjani

3 jam lalu

Tim SAR gunakan drone untuk mencari pendaki Rusia yang hilang di Gunung Rinjani, Ahad, 15 September 2024. ANTARA/HO-Humas SAR Mataram
3 Fakta Warga Rusia Hilang Di Gunung Rinjani

Seorang WNA asal Rusia dinyatakan hilang saat mendaki Gunung Rinjani. Ia diduga mendaki secara ilegal


Serangan Drone Ukraina ke Rusia Menimbulkan Bola Api dan Getaran Sekuat Gempa

11 jam lalu

Tim penyelamat membantu seorang warga turun dari bangunan setelah serangan drone dan rudal Rusia, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di Lviv, Ukraina 4 September 2024. Angkatan udara menemukan 42 sasaran udara termasuk 29 drone dan 13 rudal. REUTERS/Layanan pers Layanan Darurat Negara Ukraina
Serangan Drone Ukraina ke Rusia Menimbulkan Bola Api dan Getaran Sekuat Gempa

Serangan drone Ukraina dalam skala besar yang menyerang Rusia telah memicu ledakan besar seperti kekuatan gempa bumi


Rusia: Ledakan Pager di Lebanon Dirancang Agar Perang Timur Tengah Meluas

1 hari lalu

Sebuah ambulans tiba di American University of Beirut Medical Center (AUBMC) ketika lebih dari 1.000 orang, termasuk pejuang Hizbullah dan petugas medis, terluka ketika pager yang mereka gunakan untuk berkomunikasi meledak di seluruh Lebanon, di Beirut, Lebanon, 17 September 2024. Setidaknya sembilan orang tewas, termasuk seorang anak perempuan berusia delapan tahun, dan 2.750 orang terluka dalam ledakan simultan pager genggam yang digunakan oleh anggota Hizbullah di Lebanon dan Suriah. REUTERS/Mohamed Azakir
Rusia: Ledakan Pager di Lebanon Dirancang Agar Perang Timur Tengah Meluas

Ledakan pager di Lebanon menyebabkan ribuan orang terluka dan sembilan tewas. Sengaja dirancang agar perang di Timur Tengah makin luas.


Diblokir Meta, Media RT dari Rusia Buka Suara

1 hari lalu

Ilustrasi logo Meta. (REUTERS/DADO RUVIC)
Diblokir Meta, Media RT dari Rusia Buka Suara

RT menyebut pemblokiran oleh Meta ini sebagai hal yang 'lucu'.


Rusia Siap Tawarkan PLTN Kapasitas Besar dan Kecil untuk Indonesia

2 hari lalu

Nuklir merupakan pilihan tepat untuk memenuhi kebutuhan energi listrik, namun, Indonesia belum melirik pemanfaatannya.
Rusia Siap Tawarkan PLTN Kapasitas Besar dan Kecil untuk Indonesia

Petinggi BUMN Rusia, Rosatom, menyatakan siap menawarkan PLTN berkapasitas besar dan kecil kepada Indonesia.


Meta Memblokir Media-media dari Rusia

2 hari lalu

Ilustrasi Logo Meta. REUTERS/Dado Ruvic
Meta Memblokir Media-media dari Rusia

Media-media asal Rusia beberapa hari ke depan tak bisa lagi menggunakan media sosial milik Meta


Kapal Penjaga Pantai Cina Patroli dan Latihan Bersama Rusia

2 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin bersalaman dengan Presiden Cina Xi Jinping saat melakukan pertemuan di Kremlin di Moskow, Rusia, 20 Maret 2023. Sputnik/Sergei Karpukhin/Pool via REUTERS
Kapal Penjaga Pantai Cina Patroli dan Latihan Bersama Rusia

Kapal Meishan dan Xiushan hendak melakukan patroli dan latihan bersama dengan mitra mereka, Rusia.


Terungkap Alasan Megawati Usulkan Adanya Hukum Internasional terkait Penggunaan AI

2 hari lalu

Presiden ke-5, Megawati Soekarnoputri, saat memberi kuliah umum di Hari Ulang Tahun ke-300 Universitas Saint Petersburg, Rusia, pada Senin, 16 September 2024. Megawati menyampaikan kuliah bertema Tantangan Geopolitik dan Pancasila sebagai Jalan Tata Dunia Baru kepada mahasiswa di universitas tersebut. Foto: Humas PDIP
Terungkap Alasan Megawati Usulkan Adanya Hukum Internasional terkait Penggunaan AI

Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri mengajak negara-negara di dunia segera menyusun hukum internasional yang mengatur penggunaan Artificial Intell


Terpopuler: Arsjad Rasjid Optimistis Selasa Sudah Temukan Kantor Lain, Susi Pudjiastuti Menangis di X Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut

2 hari lalu

Ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar, Arsjad Rasjid memberikan keterangan saat meresmikan Media Center (TPNGP) di jalan Cemara no. 19 Menteng, Jakarta Pusat, Minggu, 15 Oktober 2023. Dalam keterangannya, rumah pemenangan tersebut digunakan sebagai pusat informasi Ganjar Pranowo untuk pemilu 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Terpopuler: Arsjad Rasjid Optimistis Selasa Sudah Temukan Kantor Lain, Susi Pudjiastuti Menangis di X Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut

Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengaku optimistis Selasa pekan depan timnya bisa menemukan tempat lain untuk berkantor.


Putin Perintahkan Penambahan 180.000 Personel Tentara Menjadi 1,5 Juta

2 hari lalu

Para wajib militer Rusia yang dipanggil untuk dinas militer berbaris sebelum berangkat ke garnisun dari pusat perekrutan, di tengah konflik Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung, di Bataysk, wilayah Rostov, Rusia, 16 Mei 2024. REUTERS/Sergey Pivovarov
Putin Perintahkan Penambahan 180.000 Personel Tentara Menjadi 1,5 Juta

Putin sejak 2022 sebelumnya telah memerintahkan dua kali peningkatan resmi jumlah pasukan tempur - masing-masing sebanyak 137.000 dan 170.000.