TEMPO.CO, Jakarta - Para pengunjuk rasa membakar salah satu restoran favorit Presiden Prancis Emmanuel Macron di Paris pada Kamis, selama bentrokan dengan polisi anti huru hara di wilayah kelas atas ibu kota.
Staf di restoran La Rotonde di daerah Montparnasse terpaksa memadamkan api di tempat Macron mengadakan pesta kemenangan selama kampanye pemilu 2017.
Seorang jurnalis AFP melihat sekelompok pria berpakaian warna hitam melemparkan kembang api dan batu ke arah restoran tersebut.
Kebakaran itu disebabkan oleh suar yang dilemparkan ke tenda kain, kendati berhasil dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran.
Sofa beludru merah dan pencahayaan lembut La Rotonde, tempat nongkrong Belle Epoque yang pernah sering dikunjungi pelukis Picasso, telah lama menjadi favorit Macron dan istrinya, Brigitte.
Mantan bankir investasi itu mengadakan pertemuan strategi di sana saat mempersiapkan pencalonannya sebagai presiden pada 2017. Ia juga sering makan di sana bersama istrinya sejak memenangkan kekuasaan.
Dalam keputusan yang dikritik sebagai elitis oleh lawan-lawannya pada saat itu, Macron menggunakan La Rotonde untuk menjamu staf dan sekutu politik sebuah partai setelah dia memenangkan putaran pertama pemungutan suara pada 2017.
Restoran tersebut telah menjadi sasaran sebelumnya karena hubungannya dengan presiden berusia 45 tahun itu.
Pada 2020, selama protes anti-pemerintah yang penuh kekerasan oleh apa yang disebut "Rompi Kuning", dugaan serangan pembakaran membuat pintu masuknya rusak.
"Ketika ada pawai dan sebagainya, Anda mendengar orang mengatakan 'Matilah Rotonde, Matilah Macron'," kata Gerard Tafanel, pemilik bistro bersama saudaranya Serge, saat itu. “Itu terjadi setiap saat: panggilan telepon anonim, orang yang masuk di tengah hari mengatakan ‘Matilah Macron’.”
Barisan polisi anti huru hara dibentuk untuk melindungi bisnis pada hari ke-11 protes nasional dan pemogokan. Aksi ini dilakukan terhadap upaya Macron yang sangat tidak populer untuk meningkatkan usia pensiun menjadi 64 tahun dari 62 tahun.
Pilihan Editor: Demo di Prancis Makin Panas, Akses ke Bandara Diblokir
AL ARABIYA