TEMPO.CO, Jakarta - Rusia menyatakan bahwa pasukannya telah menguasai kota Soledar di Ukraina timur. Moskow mengklaim telah memperoleh keuntungan besar pertama di medan perang setelah setengah tahun mengalami kemunduran militer.
Baca: Ditahan 9 Bulan, Veteran AL AS Dibebaskan Rusia
Kementerian pertahanan Rusia dalam keterangan Jumat, 13 Januari 2023, mengatakan bahwa pasukannya merebut kota yang punya tambang garam itu pada Kamis malam. Soledar memang telah lama menjadi fokus pertempuran sengit dan pengeboman.
“Penangkapan Soledar dimungkinkan oleh pengeboman terus-menerus oleh musuh dengan penyerangan dan penerbangan tentara, pasukan rudal, dan artileri dari sekelompok pasukan Rusia,” kata kementerian pertahanan Moskow.
Pengambilalihan kontrol wilayah ini diyakini akan memungkinkan pemotongan rute pasokan Ukraina ke kota Bakhmut yang lebih besar, di barat daya. Moskow juga percaya itu dapat menjebak pasukan Ukraina yang tersisa di sana.
Kepala kelompok tentara bayaran Rusia Wagner mengatakan pada Rabu, 11 Januari 2023, bahwa pasukannya telah mencapai "pembebasan" penuh Soledar. Klaim itu dibantah oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, yang mengatakan pertempuran terus berlanjut.
Sebelumnya pada Jumat, Ukraina mengatakan, bahwa pasukannya masih bertahan di Soledar setelah malam pertempuran yang "panas". Soledar telah menjadi salah satu medan perang paling berdarah dari seluruh perang. Kedua belah pihak telah mengalami kerugian besar dalam pertempuran untuk kota kecil itu.
Moskow telah mencari kemenangan besar pertamanya setelah setengah tahun mundur secara memalukan. Kyiv mengatakan Rusia melemparkan gelombang demi gelombang tentara ke dalam pertarungan sia-sia untuk tanah kosong yang dibom.
Perang Rusia Ukraina dimulai sejak Februari 2022. Kedua belah pihak belum bersedia untuk berunding.
Simak: Zelensky Bantah Soledar Jatuh ke Rusia
REUTERS