TEMPO.CO, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Nasional Malaysia mengatakan delapan orang tewas setelah tanah longsor melanda sebuah perkemahan di dekat Dataran Tinggi Genting atau Genting Highlands, negara bagian Selangor pada Jumat 16 Desember 2022.
Kantor berita Bernama melaporkan bahwa seorang anak termasuk di antara korban tewas. Menurut data pemerintah, pada pukul 09.15 waktu setempat sebanyak tujuh orang dilaporkan terluka dan 53 ditemukan selamat.
Departemen pemadam kebakaran Malaysia sebelumnya mengatakan 51 masih hilang dari total 79 orang yang terjebak dalam tanah longsor. Bencana ini terjadi di sebuah perkemahan dekat jalan raya dan dekat Peternakan Organik Ayah di Gohtong Jaya.
Direktur Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Selangor Norazam Khamis mengatakan petugas pemadam kebakaran mulai tiba di lokasi sekitar pukul 03.00 setelah menerima panggilan darurat pada pukul 02.24.
“Misi pencarian dan penyelamatan korban sedang dilakukan dengan tim STORM (Special Tactical Operation and Rescue Team of Malaysia),” ujarnya menanggapi pertanyaan Bernama.
Pasukan Pertahanan Sipil Malaysia juga men-tweet foto-foto Tim Khusus (PASPA) dan departemen Selangor yang bergabung dalam operasi pencarian dan penyelamatan.
Norazam mengatakan tanah longsor jatuh dari perkiraan ketinggian 30 meter di atas perkemahan, dan menutupi area seluas sekitar 0,4 hektar.
Dataran Tinggi Genting adalah daerah perbukitan yang populer di Kabupaten Batang Kali, sebelah utara ibu kota. Selangor adalah negara bagian paling makmur di negara itu dan pernah mengalami tanah longsor sebelumnya, sering dikaitkan dengan pembukaan hutan dan lahan.
Wilayah ini sedang musim hujan tetapi tidak ada hujan lebat atau gempa bumi yang tercatat dalam semalam. Setahun yang lalu, sekitar 21.000 orang mengungsi akibat banjir akibat hujan deras di tujuh negara bagian di seluruh negeri.
Baca juga: Setelah Banjir, Sejumlah Lokasi di Malaysia Alami Longsor
CNA | REUTERS