TEMPO.CO, Jakarta - China kembali melakukan penguncian di sejumlah wilayah atau lockdown karena ditemukan kasus Corona. Salah satu yang melakukan penguncian adalah Wuhan, wilayah tempat pertama kali kasus Covid-19 ditemukan pada 2019.
Baca: Muncul Varian Baru Covid-19 NeoCov, WHO Bilang Begini
Dilansir dari Reuters, Sabtu, 29 Oktober 2022, Wuhan melaporkan sekitar 20 hingga 25 infeksi baru setiap hari pada pekan ini. Pemerintah setempat pun memerintahkan lebih dari 800.000 orang di satu distrik untuk tetap tinggal di rumah hingga hari Minggu.
"Saya tidak tahu harus berbuat apa. Jika kami masih bisa bertahan hidup seperti ini maka saya kira itulah yang akan kami lakukan," kata seorang warga Wuhan bermarga Chang, 38 tahun.
"Ketika kami melihat berita tentang COVID ini, kami sekarang merasa agak mati rasa. Kami merasa mati rasa terhadap semua itu. Kami merasa semakin mati rasa."
Wuhan juga menangguhkan penjualan daging babi di beberapa bagian kota, menurut gambar dan posting di media sosial setelah satu kasus COVID ditemukan. Menurut pihak berwenang kasus Covid tersebut terkait dengan rantai pasokan daging babi lokal.
Di Xining, ibu kota provinsi Qinghai, unggahan media sosial menceritakan tentang kekurangan pangan dan kenaikan harga barang-barang penting. Harga naik ketika otoritas kesehatan di kota berpenduduk 2,5 juta orang itu berusaha menahan lonjakan kasus COVID setelah liburan Hari Nasional di awal Oktober.
"Untuk mengurangi risiko penularan, beberapa toko sayur dan buah telah ditutup dan dikarantina," kata seorang pejabat pemerintah Xining, Rabu.
Kota-kota besar lainnya di seluruh China termasuk Zhengzhou, Datong dan Xian telah menerapkan pembatasan baru minggu ini untuk mengendalikan wabah lokal. Di Beijing, taman hiburan Universal Resort ditutup pada hari Rabu setelah satu pengunjung dinyatakan positif terkena virus corona.
China telah berulang kali menyatakan tetap pada kebijakan nol-Covid. "Begitu ada kasus di suatu tempat, dan kemudian Anda menjadi kontak dekat, Anda harus dikarantina," kata warga Beijing Wen Bihan, 26, yang sebelumnya telah diisolasi di fasilitas karantina pada dua kesempatan. "Ini menegangkan."
Hingga 28 Oktober 2022, China melaporkan 1.658 infeksi baru COVID-19. Sebanyak 377 orang di antaranya bergejala dan 1.281 tidak menunjukkan gejala, menurut Komisi Kesehatan Nasional pada Sabtu, 28 Oktober 2022.
Jumlah kasus Corona naik dibandingkan sehari sebelumnya yaitu 1.506 kasus baru, dengan 262 infeksi bergejala dan 1.244 infeksi tanpa gejala. Tidak ada kematian baru, sama seperti sehari sebelumnya, dengan jumlah kematian 5.226. Pada 28 Oktober, China daratan telah mengkonfirmasi 259.037 kasus dengan gejala.
Simak: Kenangan Perjuangan Kota Wuhan Melawan Wabah COVID-19
REUTERS