TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan dua pria bersenjata yang menembak mati 11 orang dan melukai 15 lainnya di tempat pelatihan militer di Belgorod berasal dari bekas republik Uni Soviet. Kantor berita Rusia, RIA, mengutip kementerian pertahanan, melaporkan kedua penyerang tersebut melepaskan tembakan dengan senjata ringan selama latihan senjata api pada Sabtu, 15 Oktober 2022.
Baca: Diserang, Depot Bahan Bakar Rusia Terbakar di Perbatasan dengan Ukraina
Para pelaku menargetkan tentara sukarelawan yang bertempur di Ukraina selama latihan sasaran. Kedua penyerang, yang disebut sebagai “teroris", terbunuh oleh tembakan balasan.
Dalam kesempatan terpisah, seorang pejabat senior Ukraina, Oleksiy Arestovych, mengatakan kedua pria itu berasal dari Republik Tajikistan yang mayoritas penduduknya muslim. Ia mengatakan para pelaku melancarkan tembakan setelah pertengkaran soal agama.
Rusia telah membuka penyelidikan atas insiden penembakan itu. Insiden di dekat perbatasan Ukraina itu merupakan pukulan terakhir bagi operasi militer khusus Presiden Rusia Vladimir Putin di Ukraina. Penembakan terjadi sepekan setelah ledakan merusak jembatan yang menghubungkan daratan Rusia dan Krimea, semenanjung yang dicaplok dari Ukraina pada 2014.
“Akibat insiden di lapangan tembak di wilayah Belgorod, 11 orang tewas akibat luka tembak dan 15 lainnya luka-luka," kata Komite Investigasi Rusia, mengumumkan penyelidikan kriminal itu. Beberapa media independen Rusia melaporkan jumlah korban lebih banyak dari angka resmi.
Gubernur wilayah Belgorod, Vyacheslav Gladkov, mengatakan tidak ada korban dari warga setempat. Dua orang saksi mengatakan kepada Reuters bahwa mereka telah melihat sistem pertahanan udara Rusia menangkis serangan udara di Belgorod.
Putin mengatakan pada Jumat lalu bahwa Rusia harus selesai memanggil pasukan cadangan dalam dua pekan. Ia menjanjikan diakhirinya mobilisasi yang memecah belah, di mana ratusan ribu orang telah dipanggil untuk berperang di Ukraina dan banyak penduduk telah meninggalkan negara itu.
Baca: Amerika Menambah Bantuan Militer ke Ukraina Senilai US$ 725 Juta
REUTERS