TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan Rusia pada Minggu, 10 Juli 2022, menyerang sebuah pabrik keramik di Slavyansk, menewaskan hingga 100 tentara Ukraina dan menghancurkan amunisi untuk howitzer kiriman Amerika Serikat.
"Sebuah serangan dengan senjata presisi tinggi dilakukan di pangkalan sementara artileri Ukraina dan gudang amunisi yang terletak di pabrik keramik di Slavyansk. Serangan itu menewaskan hingga 100 tentara dan lebih dari 1.000 peluru untuk howitzer M777 buatan AS," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Letnan Jenderal Igor Konashenkov, seperti dikutip Tass, Senin.
Selain itu, Rusia juga telah menghancurkan sekitar 700 roket untuk MLRS Grad. Belum ada pernyataan Ukraina terkait klaim pasukan Rusia ini.
Tass juga melaporkan, armada Laut Hitam Rusia menggunakan rudal supersonik X-31 pada jet tempur Su-30SM dalam operasi militer khusus di Ukraina.
“Armada Laut Hitam menggunakan peluru kendali X-31 yang dikenal di Barat sebagai Krypton pada jet Su-30SM-nya,” kata sumber di Angkatan Laut Rusia.
Sebelumnya, tidak ada laporan resmi tentang penggunaan rudal X-31 pada pesawat tempur Su-30SM dalam serangan udara.
Sementara itu, kantor berita Uraina, Ukrinform, melaporkan, pasukan Ukraina memukul mundur upaya Rusia untuk melakukan penyusupan di dekat desa Mazanivka, yang menimbulkan kerugian lebih lanjut pada pasukan Rusia.
Hal ini dinyatakan dalam laporan terbaru Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina pada Minggu malam, yang dipublikasikan di Facebook..
Di Siverskyi, pasukan Rusia menggunakan artileri dan roket untuk menembaki Bachivsk, Volfyne, Myropillia, Volodymyrivka, Oleksiivka, dan Vovkivka di wilayah Sumy, serta Senkivka dan Mykolaivka di wilayah Chernihiv. Selain itu, pesawat tentara musuh menyerang di wilayah Vovkivka dan Volfyne.
Pasukan Rusia menggunakan tank dan roket untuk menembaki Kharkiv dan daerah-daerah berpenduduk di wilayah itu di utara, timur, dan selatan kota.
Rusia menyiapkan tiga pembawa senjata presisi tinggi untuk meluncurkan serangan rudal ke sasaran di seluruh Ukraina.
TASS | UKRINFORM | REUTERS