TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Kopenhagen menyatakan, serangan tembakan di sebuah mal di ibukota Denmark pada Minggu petang, 3 Juli 2022, tidak ada indikasi terkait dengan terorisme.
Inspektur Kepala Soren Thomassen mengatakan pada konferensi pers, Senin, bahwa dalam penyelidikan, tidak ditemukan dokumen atau kesaksian yang dapat membuktikan bahwa penembakan di Denmark itu adalah serangan teror.
Baca Juga:
Dia menambahkan bahwa tidak ada indikasi tersangka telah bekerja dengan orang lain atau menerima bantuan dari orang lain.
Serangan di mal yang sedang ramai itu, menyebabkan tiga orang tewas, yakni seorang pria Denmark berusia 17 tahun, seorang wanita Denmark berusia 17 tahun dan seorang pria berusia 47 tahun.
Polisi juga mengatakan bahwa empat orang terluka parah dalam penembakan itu. Korban luka termasuk dua wanita Denmark masing-masing berusia 40 dan 19 tahun.
Selain itu dua warga Swedia – seorang pria berusia 50 tahun dan seorang wanita berusia 16 tahun – juga terluka dan sedang menjalani perawatan di rumah sakit.
Keempatnya digambarkan dalam kondisi kritis namun stabil.
Soren Thomassen mengatakan bahwa seorang pria Denmark berusia 22 tahun telah ditangkap sehubungan dengan penembakan itu.
“Kami tidak memiliki informasi bahwa orang lain terlibat. Inilah yang kami ketahui sekarang,” kata Thomassen pada konferensi pers.
Para pejabat mengatakan bahwa kemungkinan "aksi terorisme" belum dapat dikesampingkan, tetapi terlalu dini untuk berspekulasi tentang motif pria bersenjata itu.
Reuters | Independent