Sebagai tanggapan, kedutaan besar Cina di Washington mengatakan Amerika Serikat dan Cina berbagi "kepentingan bersama yang luas dan potensi kerjasama yang mendalam" dan "kompetisi ... tidak boleh digunakan untuk menentukan gambaran keseluruhan hubungan Cina-AS."
"Cina dan AS sama-sama mendapat keuntungan dari kerja sama dan kerugian dari konfrontasi," kata juru bicara kedutaan Liu Pengyu.
Dia mencatat pertemuan puncak virtual antara Biden dan Presiden Xi Jinping November lalu dan mengatakan hubungan itu "di persimpangan kritis."
"Kami berharap pihak AS akan bekerja dengan Cina untuk sungguh-sungguh menerapkan pemahaman bersama yang dicapai oleh kedua pemimpin untuk meningkatkan komunikasi, mengelola perbedaan dan fokus pada kerja sama," katanya.
Blinken memuji kerja keras orang-orang Cina atas transformasi ekonomi bersejarah negara mereka dalam empat dekade terakhir.
"Di bawah Presiden Xi, Partai Komunis Cina yang berkuasa menjadi lebih represif di dalam negeri dan lebih agresif di luar negeri."
Pidato Blinken bertepatan dengan dimulainya tur keliling oleh menteri luar negeri Cina ke negara-negara kepulauan Pasifik, sebuah front yang semakin tegang dalam persaingan pengaruh antara Beijing dan Washington.
Blinken menegaskan kembali komitmen AS terhadap kebijakan satu-Cina atas Taiwan yang demokratis yang diklaim Cina, meskipun Biden awal pekan ini mengatakan Amerika Serikat akan terlibat secara militer jika Cina menyerang Taiwan.
Washington telah lama memiliki kebijakan ambiguitas strategis tentang apakah akan membela Taiwan secara militer dan Biden mengatakan bahwa pernyataannya tidak mencerminkan perubahan kebijakan.
Di bawah kebijakan satu-Cina, Washington secara resmi mengakui Beijing secara diplomatis, meskipun terikat oleh hukum untuk memberi Taiwan sarana mempertahankan diri. Blinken mengatakan ini tidak berubah dan Washington tidak mendukung kemerdekaan Taiwan.
"Apa yang berubah adalah pemaksaan Beijing yang semakin meningkat, seperti mencoba memutuskan hubungan Taiwan dengan negara-negara di seluruh dunia, dan menghalanginya untuk berpartisipasi dalam organisasi internasional," katanya, menyebut aktivitas militer Cina yang hampir setiap hari di dekat pulau itu.
Reuters