Marcos juga ingin menarik investasi dari Cina untuk agenda infrastruktur ambisiusnya, kata Banlaoi. "Keluarga Marcos memiliki kenangan yang sangat indah tentang perjalanan mereka ke Cina."
Ayah Marcos memerintah Filipina selama 20 tahun hingga 1986 dan merupakan sekutu dekat AS tetapi mulai terlibat dengan Cina setelah hubungan diplomatik terjalin pada 1975.
Setahun sebelumnya, Marcos Jr., yang saat itu berusia 18 tahun, menemani ibunya Imelda ke Beijing dalam perjalanan bersejarah yang membuka jalan bagi hubungan diplomatik. Cuplikan perjalanan menunjukkan anak muda yang berseri-seri itu bertemu dengan pemimpin Cina Mao Zedong.
Itu adalah yang pertama dari banyak kunjungan. Dalam telegram yang dikirim ke Washington D.C. pada Maret 2007, diperoleh oleh WikiLeaks, kedutaan AS melaporkan bahwa Marcos "sering bepergian ke RRT pada 2005 dan 2006 untuk menghidupkan bisnis".
Sebulan setelah kabel itu ditulis, Cina membuka konsulat di Kota Laoag, ibu kota wilayah kekuasaan keluarga di provinsi Ilocos Norte, tempat Marcos menjadi gubernur. Kota Laoag memiliki populasi hanya 102.000 di negara berpenduduk hampir 110 juta orang dan merupakan salah satu dari dua konsulat di luar ibu kota Manila.
Reuters