TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Senin, 18 April 2022, menyebut negara-negara Barat sama dengan mencetak gol bunuh diri dengan menjatuhkan sanksi ke negaranya. Menurut Putin, alih-alih melumpuhkan Rusia, Barat justru melemahkan ekonominya sendiri.
Dilansir dari Reuters, Selasa, 11 April 2022, Putin yang membahas masalah ekonomi Rusia bersama para pejabat bidang ekonomi dan disiarkan oleh televisi, menegaskan kemampuan bertahan negaranya (dari sanksi). Ucapan Putin itu, merujuk pada kondisi inflasi yang masih stabil dan permintaan ritel di Rusia yang telah normal.
Tank pasukan pro-Rusia berpatroli di sepanjang jalan selama konflik Ukraina-Rusia di dekat kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina 17 April 2022. REUTERS/Alexander Ermochenko
Dalam kesempatan itu, Putin meyakinkan Rusia tidak terpengaruh tekanan sanksi Barat. Dia mengklaim, mata uang rubel telah menguat dan Rusia mencatat surplus perdagangan tinggi yang bersejarah sebesar US$.58 miliar pada kuartal pertama tahun ini.
"Barat berharap dengan cepat mengacaukan situasi keuangan-ekonomi, memprovokasi kepanikan di pasar, meruntuhkan sistem perbankan dan kekurangan di toko," kata Putin.
Sebaliknya, ia berpendapat bahwa sanksi tersebut menjadi bumerang bagi Amerika Serikat dan sekutu di Eropa. Sanksi, disebutnya hanya mempercepat inflasi dan menyebabkan penurunan standar hidup.
Putin mengakui ada kenaikan harga barang-barang konsumen, yang cukup tajam, di Rusia sebesar 17,5 persen pada April y-o-y. Sebagai solusi, dia mengarahkan jajarannya untuk mengindeks upah dan pembayaran lainnya guna mengurangi dampak inflasi terhadap pendapatan.
Putin mengatakan Rusia harus menggunakan anggarannya untuk mendukung ekonomi dan likuiditas dalam kondisi aktivitas pinjaman yang terkontraksi, meskipun penurunan suku bunga bank sentral akan membuat pinjaman lebih murah.
Dia juga mengatakan Rusia harus mempercepat proses penggunaan mata uang nasional dalam perdagangan luar negeri di bawah peraturan yang baru. Bank Dunia telah memperkirakan ekonomi akan menyusut lebih dari 11 persen tahun ini.
Barat mengecam keras agresi militer Rusia ke Ukraina yang pertama dimulai pada 24 Februari. Sanksi dan isolasi dari forum internasional adalah beberapa langkah untuk mengutuk Rusia.
Sumber: Reuters | Aljazeera
Baca juga: Rusia Anggap Ukraina Tak Konsisten dalam Perundingan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.