TEMPO.CO, Jakarta - Negara-negara Uni Eropa sepakat pada Selasa, 22 Februari 2022 untuk membuka perbatasan bagi para turis dari luar wilayah yang telah disuntik vaksin Covid-19 yang disahkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO. Vaksin yang telah diakui di Uni Eropa adalah produksi Pfizer-BionTech, Moderna, AstraZeneca (bila diproduksi di Eropa), Johnson & Johnson dan Novavax. Sedangkan WHO, selain vaksin-vaksin tersebut juga menyetujui vaksin produksi Sinopharm dan Sinovac serta vaksin buatan India Bharat Biotech.
Sebelumnya beberapa negara Uni Eropa membatasi pengguna vaksin India dan China termasuk vaksin Sinovac, untuk masuk ke wilayah ini. Hingga kini sebagian besar negara di Uni Eropa belum menerima turis penerima vaksin China dan India, dari luar wilayah mereka untuk alasan yang tidak penting.
"Negara-negara anggota Uni Eropa harus mencabut pembatasan sementara pada perjalanan tidak penting untuk orang-orang yang divaksinasi dengan vaksin yang disetujui Uni Eropa atau WHO," menurut sebuah rekomendasi yang diadopsi pada hari Selasa. Rekomendasi ini akan berlaku mulai 1 Maret.
Pembatasan akan dicabut untuk pelancong yang menerima dosis terakhir dari siklus vaksinasi utama setidaknya 14 hari dan tidak lebih dari 270 hari sebelum kedatangan. Wisatawan yang mendapat rekomendasi juga akan diterima.
Negara-negara Uni Eropa menyetujui pula mencabut pembatasan sementara pada perjalanan yang tidak penting bagi orang-orang yang telah pulih dari COVID-19 dalam waktu 180 hari sebelum bepergian ke sana. Untuk orang yang diinokulasi dengan vaksin yang disetujui WHO, negara bagian Uni Eropa dapat mewajibkan tes PCR negatif yang dilakukan paling cepat 72 jam sebelum keberangkatan. Negara-negara ini dapat menerapkan tindakan tambahan seperti karantina atau isolasi.
Baca: Uni Eropa: Rusia Bisa Kehilangan Akses Pasar Keuangan Jika Serang Ukraina
REUTERS