TEMPO.CO, Jakarta -Selandia Baru akan mencabut mandat vaksin COVID-19 dan langkah-langkah jarak sosial setelah puncak Omicron berlalu.
Hal ini diungkapkan Perdana Menteri Jacinda Ardern pada Senin 21 Februari 2022, ketika para pengunjuk rasa yang menduduki halaman parlemen kembali bentrok dengan polisi Selandia Baru.
Terinspirasi oleh demonstrasi pengemudi truk di Kanada, ribuan pengunjuk rasa telah memblokir jalan-jalan di dekat parlemen di ibu kota Wellington selama dua minggu dengan truk, mobil dan sepeda motor. Hal ini menumpuk tekanan pada pemerintah untuk membatalkan mandat vaksin.
Ardern menolak untuk menetapkan tanggal yang pasti, tetapi mengatakan akan ada penyempitan persyaratan vaksin setelah Omicron mencapai puncaknya, yang diharapkan pada pertengahan hingga akhir Maret.
"Kami semua ingin kembali ke kehidupan semula. Dan kami akan melakukannya, saya kira lebih cepat dari yang Anda kira," kata Ardern dalam konferensi pers mingguan seperti dilansir Reuters.
"Tetapi ketika itu terjadi, itu karena pelonggaran pembatasan tidak akan membahayakan kehidupan ribuan orang - bukan karena Anda menuntutnya," ujar dia merujuk kepada para pemrotes.
Demonstrasi dimulai sebagai penentangan terhadap mandat vaksin, tetapi sejak itu menyebar menjadi gerakan yang lebih luas melawan Ardern dan pemerintahannya.
Pada Senin, delapan orang ditangkap karena perilaku tidak tertib dan halangan, dengan kotoran manusia dilemparkan ke beberapa petugas polisi.
Selandia Baru telah melaporkan sekitar 16 ribu kasus COVID-19 dan 53 kematian sejak pandemi dimulai. Ini relatif rendah menurut standar global, tetapi wabah yang dipicu Omicron telah mendorong rata-rata infeksi baru tujuh hari saat ini menjadi lebih dari 1.600 kasus setiap hari.
Sekitar 94 persen orang yang memenuhi syarat divaksinasi, dengan suntikan wajib untuk beberapa staf di pekerjaan garis depan.
Kebuntuan parlemen sedang menguji Ardern, yang mendapat pujian karena menjaga Selandia Baru hampir bebas virus selama dua tahun terakhir. Namun, ia menghadapi kritik karena melanjutkan pembatasan ketat dan menunda rencana pembukaan kembali perbatasan.
Baca juga: Australia dan Selandia Baru Diguncang Unjuk Rasa Menolak Vaksin Virus Corona
SUMBER: REUTERS
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.