TEMPO.CO, Jakarta - Departemen Perdagangan AS menambahkan 33 perusahaan Cina ke dalam apa yang disebut 'daftar tidak terverifikasi', yang mengharuskan eksportir AS untuk melalui lebih banyak prosedur sebelum mengirimkan barang ke entitas tersebut.
Langkah tersebut diambil karena Departemen Perdagangan tidak dapat memverifikasi keabsahan dan keandalan entitas tersebut sehubungan dengan penggunaan ekspor Amerika Serikat. Entitas termasuk perusahaan yang terdaftar, universitas serta pemasok kedirgantaraan dan elektronik.
Salah satu perusahaan yang masuk daftar hitam adalah WuXi Biologics, yang sahamnya anjlok lebih dari 25 persen pada hari Selasa, 8 Februari 2022, sehingga kehilangan 9,9 miliar dolar AS dari nilai pasarnya. Perdagangan sahamnya kemudian dihentikan.
Namun, pembuat bahan untuk vaksin termasuk vaksin Covid-19 AstraZeneca mengatakan bahwa meskipun telah mengimpor peralatan manufaktur yang tunduk pada kontrol ekspor AS, langkah Washington tidak berdampak pada bisnis atau layanan berkelanjutannya kepada mitra global.
WuXi Bio dicegah oleh kontrol ekspor AS untuk menjual kembali atau mengekspor kembali barang-barang yang dibeli dari Amerika Serikat karena Departemen Perdagangan tidak dapat melakukan pemeriksaan apakah WuXi Bio mematuhinya karena pandemi, kata CEO WuXi Bio Chris Chen.
"Karena Covid-19, mereka tidak dapat melakukan perjalanan ke sini dalam dua tahun terakhir untuk memverifikasi kami, jadi mereka menempatkan kami di 'daftar tidak terverifikasi' ini," katanya.
"Perusahaan yang terkena dampak hanya di Shanghai dan Wuxi dan pabrik kami di Shanghai dan Wuxi telah dibangun, jadi tidak perlu lagi membeli perangkat keras dalam jumlah besar untuk bioreaktor."
Pengacara perusahaan berencana untuk bernegosiasi dengan Departemen Perdagangan AS.
Saham Hymson, produsen peralatan laser dan otomatisasi, turun lebih dari 7% setelah ditambahkan ke daftar hitam itu .
Reuters