TEMPO.CO, Jakarta - Pangeran Charles pada Minggu, 6 Februari 2022, mengucapkan terima kasih pada ibunya Ratu Elizabeth II karena telah secara terbuka memberikan izin kepada Camila untuk menjadi permaisuri jika Charles naik tahta menjadi Raja Inggris. Tahta kerajaan Ratu Elizabeth II saat ini sudah berusia 70 tahun.
Pangeran Charles awalnya menikah dengan Putri Diana, namun pernikahan itu berakhir dengan perceraian. Putra pertama Ratu Elizabeth II itu, lalu menikahi dengan Camila, yang oleh media dituduh sebagai orang ketiga penyebab retaknya pernikahan Charles dan Diana.
Pangeran Charles dan istrinya Camilla, Duchess of Cornwall, menunggu Ratu Elizabeth menyampaikan pidatonya di House of Lords, saat Pembukaan Parlemen Negara di Istana Westminster di London, Inggris, 27 Mei 2015. Camilla menikah dengan Charles, 17 tahun yang lalu. REUTERS/Alastair Grant
Pernikahan Charles dan Diana, membuahkan dua anak, yakni Pangeran William dan Pangeran Harry. Putri Diana telah meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil di Ibu Kota Paris pada 1997.
Pernyataan Ratu Elizabeth bahwa Camila boleh menyandang gelar permaisuri, menjadi titik terang setelah Camila mendapat fitnah atas hancurnya pernikahan Charles dan Diana. Ratu Elizabeth mengatakan dia berharap ketika waktunya tiba, Camila akan mendapat gelar Queen Consort.
“Kami sangat menyadari kehormatan yang diwakili oleh keinginan ibu saya. Seperti telah kami upayakan bersama untuk mendukung Yang Mulia serta masyarakat, istri saya tercinta telah menjadi pendukung paling teguh bagi saya,” kata Pangeran Charles, Minggu, 6 Februari 2022.
Pangeran Charles dan Camila menikah pada 2005. Camila saat ini bergelar Duchess of Cornwall dan cukup sering hadir di acara resmi kerajaan Inggris bersama Ratu Elizabeth II, Pangeran Charles, Pangeran William dan Kate.
Sumber: Reuters
Baca juga: Berterima Kasih Disambut, Rizieq Shihab Doakan Para Pendukungnya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
![Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]](https://statik.tempo.co/data/2021/12/08/id_1072285/1072285_720.jpg)
