TEMPO.CO, Jakarta -Angkatan Laut Amerika Serikat sedang mencari pesawat tempur F-35 yang jatuh ke Laut Cina Selatan saat latihan perang pekan ini.
Beruntung, pilot pesawat segera diselamatkan oleh helikopter militer. Sayangnya, pesawat itu sendiri belum ditemukan hingga berita ini dirilis.
“Saya dapat memastikan pesawat itu menabrak dek penerbangan saat mendarat dan kemudian jatuh ke air,” papar juru bicara Angkatan Laut AS Letnan Nicholas Lingo, seperti dilansir Channel NewsAsia Rabu 26 Januari 2022.
Ditanya tentang kemungkinan Cina menyelamatkan pesawat itu sebagai penguasa Laut Cina Selatan, Lingo berkata, “Kami tidak dapat berspekulasi tentang niat Republik Rakyat Cina (RRC) dalam masalah ini.”
Insiden itu menyebabkan beberapa pelaut terluka. Tiga personel Angkatan Laut AS diangkut ke Filipina untuk perawatan medis, sementara empat orang lainnya dirawat di kapal pada Senin lalu.
Ini terjadi setelah pesawat siluman F-35C Lightning II AS mengalami kecelakaan pendaratan di dek saat USS Carl Vinson (CVN 70) sedang melakukan penerbangan rutin di Laut Cina Selatan.
Pentagon mengatakan dua Carrier Strike Groups, yang dipimpin oleh Carl Vinson dan USS Abraham Lincoln, mulai beroperasi di Laut Cina Selatan pada Ahad lalu. Mereka memasuki laut yang disengketakan untuk pelatihan ketika Taiwan melaporkan serangan baru angkatan udara Cina di wilayah tersebut.
Itu adalah kecelakaan kedua yang melibatkan F-35, yang dibuat oleh Lockheed Martin, dan kapal induk hanya dalam waktu dua bulan. Awal bulan ini, pesawat tempur F-35A Korea Selatan melakukan pendaratan darurat selama pelatihan rutin.
Baca juga: Gara-Gara Burung, Jet Tempur Siluman F-35 Mendarat Darurat
SUMBER: CHANNEL NEWSASIA
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.