"Saya pikir itu ide yang cukup gila sehingga orang-orang berpikir, bahwa saya tidak akan melakuannya," kata dia.
Dia kadang menghabiskan waktu hingga 40 jam seminggu di luar pekerjaan utamanya. Sebagian besar waktunya itu dihabiskan untuk mencari pembeli, melakukan pertukaran atau mengatur barang yang akan dikirim ke seluruh negeri dan perbatasan Kanada.
Semakin besar nilai barang yang ditukarkan, maka semakin sulit mencari orang yang bersedia menampung. Saat dia memulai proyeknya dengan menukar jepit rambut, justru lebih mudah.
Bulan ini, Demi Skipper akan merencanakan musim kedua Trade Me Project. Ia berencana pindah ke Tennessee untuk merenovasi rumah. Selanjutnya rumah itu akan ditukarkannya lagi dengan jepit rambut.
“Saya akan memberikan rumah ini kepada seseorang yang benar-benar membutuhkannya di Tennessee, Amerika Serikat. Mereka akan menukar saya dengan jepit rambut dan kemudian saya akan menyelesaikan semuanya.”
Menurut Skipper, alasan dia melakukan ini bukan semata soal perdagangan, namun dia bisa belajar banyak hal dari proses ini. "Tidak ada orang yang cukup gila untuk melakukannya dua kali, jadi itu saya. Saya akan melakukannya dua kali."
Baca: Warga Asing Ramai-ramai Beli Rumah di Turki karena Nilai Lira yang Anjlok
CNBC | BBC | BUSINESS INSIDER