TEMPO.CO, Jakarta - Varian Omicron menyumbang kasus Covid-19 di Amerika Serikat. Sekitar 73 persen dari kasus virus corona baru didominasi varian Omicron.
Tiga pekan lalu, Amerika Serikat melaporkan kasus pertama. Kini, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS atau CDC, Omicron telah menyebar di AS.
Hingga 18 Desember 2021, Omicron menyumbang 73,2 persen kasus, dan sisanya adalah varian Delta sebesar 26,6 persen. Minggu sebelumnya atau pada 11 Desember 2021, varian Omicron hanya ditemukan pada 12,6 persen kasus Corona yang beredar di Amerika Serikat sedangkan pada pekan pertama menyumbang hanya 1 persen dari kasus baru.
Di beberapa wilayah yaitu di bagian barat laut dan tenggara Amerika Serikat, Omicron hampir mayoritas ditemukan pada pasien covid dengan lebih dari 95 persen kasus.
Kemarin, 48 negara bagian di Amerika Serikat telah melaporkan kasus Omicron, termasuk di Puerto Rico dan Washington DC. Satu-satunya negara bagian yang belum melaporkan kasus Omicron adalah Oklahoma dan South Dakota.
Dr Anthony Fauci, ahli penyakit menular sekaligus penasehat Gedung Putih mengingatkan bahwa Omicron akan mengambil alih kasus Covid-19 karena sifatnya yang sangat menular. Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO juga mengatakan kasus Omicron bisa berlipat ganda setiap 1,5 hingga 3 hari.
Amerika Serikat juga telah melaporkan kasus kematian akibat varian Omicron yaitu pada pria berusia 50-an tahun dari Texas.
Menurut rilis dari Harris County Public Health, pria itu tidak divaksinasi dan telah terinfeksi COVID-19 sebelumnya. "Individu tersebut berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi parah dari COVID-19 karena statusnya yang tidak divaksinasi dan memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya."
Para ilmuwan masih menunggu data tingkat keparahan Omicron di Amerika Serikat dibandingkan varian lainnya. Adanya varian Omicron diperkirakan bakal menambah beban sistem perawatan kesehatan dan petugas kesehatan.
Baca: Singapura Temukan Klaster Omicron di Gym
CNN