Jika pembunuhan Malabanan terbukti terkait dengan pekerjaannya, dia akan menjadi jurnalis ke-22 yang dibunuh di Filipina sejak Duterte menjadi presiden pada 2016, kata Persatuan Jurnalis Nasional Filipina.
Pada bulan Oktober, seorang reporter bernama Orlando Dinoy tewas setelah dia ditembak enam kali oleh seorang tak dikenal yang memasuki rumahnya di Filipina selatan.
Sejak 1992, 87 orang media telah dibunuh di negara itu karena pekerjaan mereka, menurut Komite Perlindungan Jurnalis.
Duterte dan pers Filipina jarang akur dan banyak pihak mengatakan presiden menindak media yang mengkritik tindakan dan taktik perangnya melawan narkoba.
Presiden Duterte pernah memperingatkan wartawan dengan mengatakan bahwa "hanya karena Anda seorang jurnalis, Anda tidak dibebaskan dari pembunuhan."
Sekutu Duterte di Kongres tahun lalu memilih untuk menutup jaringan televisi ABS-CBN Corp.
Wartawan Maria Ressa, kepala situs berita online Rappler, dihukum karena pencemaran nama baik dunia maya, tetapi tetap bebas sambil menunggu banding. Ressa memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian tahun ini dan sekarang berada di Norwegia untuk menerima penghargaannya.