TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan Yordania menjatuhkan hukuman tiga tahun penjara kepada lima pejabat kesehatan senior karena menyebabkan kematian 10 pasien Covid-19 menyusul terhentinya pasokan oksigen di sebuah rumah sakit besar negara.
Pengadilan pada Minggu, 5 Desember 2021, memutuskan mantan direktur rumah sakit negara di Salt, sebuah kota di sebelah barat ibu kota Yordania, dan empat pembantu seniornya bertanggung jawab atas kematian tersebut.
Para pasien meninggal pada Maret 2021 ketika staf gagal bertindak setelah oksigen habis di bangsal Covid-19 selama hampir satu jam.
Bencana itu, yang menurut politisi dan aktivis memperlihatkan kelalaian besar dalam sistem kesehatan negara bagian selama lonjakan infeksi Covid-19, memicu protes anti-pemerintah di banyak kota.
Menteri Kesehatan Nathir Obeidat mengundurkan diri beberapa jam setelah insiden itu dan dalam permintaan maaf publik, Perdana Menteri Bisher al Khasawneh mengatakan pemerintahnya bertanggung jawab penuh atas insiden tersebut.
Tak lama setelah kematian, Raja Abdullah mengunjungi rumah sakit dan secara terbuka memarahi pejabat kesehatan di koridor rumah sakit, di mana polisi dikerahkan untuk menahan ratusan kerabat dan pengunjuk rasa yang marah dan mengepung kompleks.
Kunjungan kerajaan itu dimaksudkan untuk meredakan ketegangan karena sebelumnya sebuah kerusuhan pernah terjadi akibat warga marah kepada pemerintah.
Sejak insiden itu, pihak berwenang memecat sejumlah pejabat di rumah sakit negara untuk mengekang salah urus dan korupsi.
Kerajaan menggelontorkan puluhan juta dolar untuk melatih dan merekrut tenaga kesehatan di rumah sakit pemerintah yang menghadapi kekurangan staf berkualitas.
REUTERS